Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kebiasaan Pengemudi Perempuan Bikin Busi Mobil Cepat Hitam

Kompas.com - 25/01/2024, 12:02 WIB
Gilang Satria,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Jika proses pembakaran kurang baik maka ujung kepala busi biasanya berwarna hitam. Kondisi itu terjadi karena ada penumpukan karbon atau zat arang pada ruang bakar.

Diko Oktaviano, Technical Support PT NGK Busi Indonesia, mengatakan, ada beberapa penyebab ujung kepala busi menghitam, salah satunya karena mobil sering dipakai tapi tidak mencapai suhu optimal.

Menariknya, ujar Diko, biasanya masalah pada busi tersebut kerap terjadi ketika mobil sering dipakai kaum hawa atau perempuan.

Baca juga: Marc Marquez Sebut Adiknya Punya Peluang Juara MotoGP 2024

Pembersihan busiKompas.com/Erwin Setiawan Pembersihan busi

"Terakhir ialah paling sering muncul ujung kepala busi menghitam karena berkendara di bawah temperatur udara optimal," ujar Diko kepada Kompas.com, Rabu (24/1/2024).

"Maksudnya begini. Kalau boleh tanya ke bengkel pengguna kendaraan (mobil) yang paling sering rusak (busi) ialah perempuan, karena mereka biasanya berkendaranya pelan," ujar Diko.

Diko menjelaskan, kerja optimal busi butuh suhu optimal mesin. Kedua hal ini tidak dapat dipisahkan karena saling terkait dalam siklus kerja mesin.

Baca juga: 1.000 Pembeli Pertama Suzuki Jimny 5-Pintu, Dapat Gratis Aksesoris

Ilustrasi memasang busi mobilhttps://www.autozone.com/ Ilustrasi memasang busi mobil

"Sebetulnya busi butuh yang namanya temperatur optimal, yaitu ketika mesin sudah mengalami sekian waktu menyala atau dengan kondisi kecepatan di atas 60 kpj," ucap Diko.

"Kalau selalu berkendara di bawah itu akan timbul karbon. Jadi kalau mau mesin sehat bolehnya sekali-sekali (ngebut) di atas 60 kpj, boleh di bawah itu juga tapi sekali-kali di atas 60 kpj. Biar ruang bakar dan temperaturnya naik," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com