Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Naik Bus yang Ugal-ugalan, Penumpang Jangan Ragu Tegur Pengemudi

Kompas.com - 16/12/2023, 12:42 WIB
Muhammad Fathan Radityasani,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kejadian kecelakaan bus kembali terjadi di Tol Cipali. Bus PO Handoyo terguling, diduga karena ngebut dan hilang kendali, Jumat (15/12/2023).

Terdapat 12 korban meninggal dunia dan sembilan lainnya alami luka-luka. Pengemudi berhasil diamankan dan setelah kejadian jalan sudah aman untuk dilewati.

Kalau sudah kecelakaan begini, sebenarnya jadi momok buat penumpang. Mereka ingin aman sampai tujuan tapi malah jadi korban dari kelalaian pengemudi bus.

Baca juga: Ini 3 Rahasia Kenyamanan Bus Scania Milik PO Rosalia Indah

Bus AKAP di PO Handoyo Palembang, Sumatera SelatanKOMPAS.com/ Aji YK Putra Bus AKAP di PO Handoyo Palembang, Sumatera Selatan

Sony Susmana, Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia mengatakan, penumpang jangan diam saja kalau naik bus yang pengemudinya berbahaya. Lebih baik menegur buat keselamatan diri dan orang lain.

Penumpang bisa catat nomor telepon polisi dan manajemen bus. Jadi saat pengemudi berulah bisa langsung dilaporkan.

"Kedua, kalau ugal-ugalan, rekam untuk bahan bukti. Ketiga, ingatkan dan tegur lengemudi," kata Sony kepada Kompas.com, Sabtu (16/12/2023).

Baca juga: Ini 3 Rahasia Kenyamanan Bus Scania Milik PO Rosalia Indah

Misal pengemudi tidak menggubris dan tetap ugal-ugalan setelah diingatkan, penumpang minta turun saja di rest area terdekat. Lebih baik pindah bus kalau dirasa sudah tidak kondusif dan makin berbahaya.

"Terakhir viralkam supaya masyarakat paham dan PO tersebut jera," kata Sony.

Sony bilang, penumpang wajib menegur kalau pengemudi sudah berbahaya. Teguran tersebut sebagai pengingat kalau dia membawa banyak penumpang, besar tanggung jawabnya.

"Biar gimana pun mereka (pengemudi bus) butuh batasan. Kalau diam, sama saja tunggu dijemput bahaya," kata Sony.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau