Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Panas Ekstrem, Pentingnya Perhatikan Tekanan Udara Pada Ban Mobil

Kompas.com - 24/10/2023, 18:42 WIB
Donny Dwisatryo Priyantoro,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Belakangan ini, kondisi cuaca pada siang hari sangat panas hingga bisa dikatakan cukup ekstrem. Meskipun ban mobil tahan terhadap kondisi ini, tapi tekanan udaranya wajib untuk diperhatikan.

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengatakan bahwa tingkat kelembapan di sebagian besar wilayah Indonesia saat ini cukup tinggi. Pasalnya, secara geografis, Indonesia dikelilingi lautan yang hangat dan terletak di wilayah tropis dengan pemanasan dari sinar matahari yang tinggi.

Menurut sejumlah penelitian, ban dapat mulai melunak pada suhu sekitar 50-60 derajat Celcius. Hal itu pun bergantung pada beberapa faktor, seperti jenis karet tertentu yang digunakan, ketebalan ban, dan lamanya paparan panas.

Baca juga: Bridgestone Rancang Ban Khusus Mobil Listrik

Mengacu pada faktor-faktor tersebut, menunjukkan bahwa perawatan yang tepat dapat memberikan kenyamanan dan keamanan dalam berkendara sehari-hari, termasuk saat berkendara di cuaca dengan suhu panas yang cukup tinggi.

Pastikan tekanan udara ban mobil sudah sesuai Pastikan tekanan udara ban mobil sudah sesuai

Head of Original Equipment (OE) Bridgestone Indonesia Fisa Rizqiano, mengatakan, meskipun ban tidak dapat meleleh karena cuaca panas terik dengan sejumlah faktor, tapi ban tetap harus dirawat.

"Penting untuk memastikan tekanan udara dicek secara berkala sesuai standar tekanan angin yang ada pada masing-masing model mobil. Kondisi ideal pengecekan tekanan angin adalah pada saat dingin. Tekanan ban yang tinggi berpotensi membuat ban lebih rentan bocor dan pecah,” ujar Fisa, dalam keterangan resminya.

Fisa menambahkan, untuk setiap kenaikan suhu sebesar satu derajat Celcius, ban mobil memperoleh kenaikan tekanan sebesar 2-3 psi. Untuk setiap penurunan satu derajat Celcius, ban akan kehilangan tekanan sekitar 2-3 psi.

Baca juga: Bridgestone Pelajari Ban Wuling Air ev

Selain itu, ban bisa kehilangan sekitar satu psi setiap bulannya. Fisa juga mengungkapkan bahwa faktor utama adalah karena tekanan udara yang rendah atau di bawah standar.

Ilustrasi pecah ban mobiltsikot.com Ilustrasi pecah ban mobil

“Mengemudi dengan ban bertekanan udara rendah dapat menyebabkan pembangkitan panas yang lebih di dalam ban akibat adanya defleksi, ditambah lagi dengan suhu yang tinggi saat cuaca panas ekstrim sehingga menimbulkan risiko dan berpotensi pecah ban,” kata Fisa.

Cuaca panas akan meningkatkan tekanan pada ban mobil. Sehingga, banyak yang bingung berapa tekanan yang tepat dalam cuaca panas. Umumnya, pengguna mobil pribadi berasumsi bahwa ban yang tekanan udaranya kurang, lebih aman untuk dikendarai selama musim panas karena udara panas dapat meningkatkan tekanan ban.

Menurut Fisa, itu adalah asumsi yang berbahaya. Mengemudi dengan ban yang tekanan udara kurang bukanlah ide yang baik, terutama di cuaca panas ekstrim seperti saat ini.

Ukur tekanan anginwisegeek.com Ukur tekanan angin

"Tanpa tekanan udara yang tepat, komponen internal ban, seperti baja, komposit, dan karet, akan lebih lentur. Akibatnya, ban dapat mengalami kerusakan internal, mengalami peningkatan panas, dan menjadi lebih lemah serta lebih rentan terhadap ledakan," ujarnya.

Jika memiliki rencana berkendara jarak jauh saat cuaca sangat panas di luar, ada baiknya untuk selalu memeriksa tekanan ban saat posisi mobil berhenti.

Fisa mengatakan, jika melihat ban retak, lecet, menggembung, atau keausan berlebihan, segera berhenti, menunggu hingga ban menjadi dingin, dan kunjungi Toko Model (TOMO) Bridgestone terdekat untuk pemeriksaan ban.

Toko Model BridgestoneFoto: Istimewa Toko Model Bridgestone

"Mengemudi dengan ban rusak di musim panas meningkatkan kemungkinan ban pecah, terutama jika ban terlalu panas, dan jika ban tampaknya tidak aman untuk dikendarai, segera ganti dengan ban cadangan," kata Fisa.

Jika terlihat ada tancapan paku atau sekrup pada ban, tidak perlu panik. Sebab, ban tersebut masih bisa dilakukan pengecekan dan diketahui statusnya apakah masih layak digunakan.

Namun, jika elemen struktur internal ban rusak atau ban melepuh dan menggelembung, mengganti dengan ban baru merupakan pilihan terbaik. Pasalnya, kerusakan ini tidak dapat diperbaiki demi keselamatan dan kenyamanan saat berkendara.

Bagi pengendara mobil pribadi, sangat disarankan untuk selalu patuhi tekanan udara ban yang direkomendasikan pabrikan kendaraan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com