Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Intip Kecanggihan Fasilitas Pabrik Isuzu di Jepang

Kompas.com - 24/10/2023, 16:22 WIB
Stanly Ravel

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Beroperasi sejak 1962, Isuzu Fujisawa Plant yang merupakan pabrik Isuzu di Fujisawa-Shi, Kanawaga, Jepang, konsisten memproduksi kendaraan niaga untuk berbagai kategori. Mulai dari light, medium, hingga heavy-duty truck.

Menariknya, pabrik Isuzu yang sudah berusia 61 tahun ini juga terus mengikuti perkembangan sehingga siap menyambut teknologi ramah lingkungan, baik untuk masa kini dan masa depan.

Fujisawa Plant bukan sekadar pabrik yang memproduksi saja, tapi juga jadi pusat untuk pengembangan model-model baru Isuzu. Hal ini lantaran adanya fasilitas Research and Development (R&D) lengkap dengan berbagai kebutuhan bagi tim desain dan riset.

Melalui fasilitas R&D, terlahir berbagai gagasan dan konsep. Bahkan pabrik ini merupakan salah satu pabrik yang tertua dan jadi salah satu bagian terpenting bagi Isuzu global untuk memasarkan produk ke lebih dari 150 negara, serta mencapai pangsa pasar pertama di 45 negara pada 2021.

Baca juga: Sanksi Uji Emisi Berlaku Pekan Depan, Ini Kendaraan yang Aman Tilang

Pabrik yang berada di lahan seluas 100 hektar yang memiliki 8.719 tenaga kerja. Tercatat, Isuzu Fujisawa Plant memproduksi sebanyak 300.000 unit sepanjang 2022 dan diperkirakan meningkat menjadi 314.000 unit pada tahun ini.

Dari total jumlah yang diproduksi tersebut, setidaknya tak kurang dari 2.500 tipe kendaraan yang diproduksi. Angka tersebut tak lepas dari peran sinergi teknologi terkini dan sumber daya manusia (SDM) yang handal.

Isuzu Giga Fuel Cell HydrogenDok. Isuzu Isuzu Giga Fuel Cell Hydrogen

Isuzu Fujisawa Plant telah menggunakan teknologi robot untuk pengerjaan welding yang proses diklaim tak kurang dari 95 persen. Namun agar hasil tetap terjaga, tangan terampil dari SDM juga tetap ikut campur, terutama dalam final assembly dan inspection.

Untuk menjamin kualitas kerja dari pekerja, Isuzu memiliki nilai yang disebut dengan Isuzu Monozukuri (IM). Melalui nilai tersebut, setiap pekerja Isuzu memiliki mindset bahwa dalam proses produksi yakni tidak ada satupun langkah atau tindakan yang berisiko menghasilkan cacat produksi atau defect.

Baca juga: Jepang Mulai Uji Coba Pengisian Daya Mobil Listrik Secara Nikabel

Berangkat dari pengetahuan dan kecanggihan manufaktur pabrik Isuzu Jepang, secara bertahap telah dilakukan proses transfer teknologi ke pabrik Isuzu yang ada di Indonesia. Termasuk soal keahlian dan budaya kerja di sisi SDM.

Ilustrasi pabrik Isuzu di JepangDok. Isuzu Ilustrasi pabrik Isuzu di Jepang

Proses transfer teknologi dilakukan Isuzu Astra Motor Indonesia (IAMI) dengan rutin mengirimkan SDM ke pabrik Isuzu Fujisawa Plant. Setidaknya sejak 2013, IAMI konsisten mengirim karyawan terpilihnya.

"Isuzu Indonesia rutin mengirim karyawannya untuk training. Saya ditugaskan 6 bulan, sebulan pertama belajar bahasa dan budaya. Mulai kerja bulan kedua sampai ke enam. Lalu ada dua minggu training Isuzu Monozukuri, yakni belajar standar proses manufaktur serta manajemen," kata Erwin Sinaga, salah satu peserta dalam program On Job Training (OJT) Isuzu Indonesia di Jepang, dalam keterangan resmi IAMI, Selasa (24/10/2023).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau