Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara dan Syarat Mengurus STNK yang Masa Berlakunya Habis

Kompas.com - 05/07/2023, 10:22 WIB
Ruly Kurniawan,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK) merupakan salah satu dokumen penting yang berisi tentang identitas dan legalitas suatu kendaraan bermotor. Sehingga wajib bagi para pemilik untuk menyertakannya setiap berkendara di jalan.

Namun, STNK bisa menjadi tidak sah jika pemilik kendaraan bermotor telat atau lupa membayar pajak kendaraan tahunan. Apalagi layanan Samsat sempat tak aktif selama periode libur Adha, yakni 28 Juni 2023 sampai 3 Juli 2023.

Jika tidak segera diurus, hal ini bisa jadi fatal karena berdampak pada legalitas kendaraan yang dimiliki. Sebab, kepolisian berencana mengalakkan aturan soal penghapusan data kendaraan yang STNK-nya mati dua tahun mulai 2023.

Baca juga: Industri Komponen Otomotif Diprediksi Tumbuh 13,2 Persen pada 2023

Sejumlah 20 unit kendaraan tanpa STNK diangkut ke truk oleh Satlantas Polrestabes Surabaya, Selasa (16/5/2023).KOMPAS.COM/GHINAN SALMAN Sejumlah 20 unit kendaraan tanpa STNK diangkut ke truk oleh Satlantas Polrestabes Surabaya, Selasa (16/5/2023).

Aturan ini tertuang dalam Undang-undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ), tepatnya pada pasal 74 ayat 3. Pada beleid-nya, tertulis bahwa kendaraan yang telah dihapus datanya tak bisa diregistrasi kembali.

STNK yang sudah mati atau mengalami keterlambatan membayar pajak masih dapat diaktifkan kembali di kantor manunggal satu atap (Samsat).

Bagi pemilik kendaraan yang ingin mengaktifkan kembali STNK dengan keterlambatan kurang dari satu tahun bisa dilakukan di gerai samsat atau samsat keliling.

Tetapi, jika keterlambatan pajak kendaraan lebih dari satu tahun atau bahkan di atas lima tahun wajib datang langsung ke kantor Samsat induk.

Baca juga: Kapan Generasi Baru Mitsubishi Triton Hadir di Indonesia?

Ilustrasi bayar pajak kendaraan di Samsat masing-masing daerahKOMPAS.com/SRI LESTARI Ilustrasi bayar pajak kendaraan di Samsat masing-masing daerah

"Jika terlambatnya di bawah satu tahun masih bisa melakukan pembayaran lewat gerai-gerai Samsat atau Samsat keliling yang ada. Tapi jika terlambatnya sudah lebih dari satu tahun maka harus ke kantor Samsat induk," kata Humas Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) DKI Jakarta, Herlina Ayu kepada Kompas.com.

Untuk syarat yang harus dilengkapi, pemilik kendaraan harus membawa STNK asli dan fotokopi, Buku Pemilik Kendaraan Bermotor (BPKB) dan juga Kartu Tanda Penduduk (KTP) asli dan fotokopi.

Berikut alur yang harus dilakukan pemilik kendaraan yang STNK-nya sudah mati;

1. Datang ke kantor Samsat terdekat

Hampir di setiap kabupaten memiliki kantor Samsat. Terkadang, satu kabupaten memiliki dua kantor Samsat dimana yang satunya adalah kantor Samsat pembantu.

2. Cek fisik kendaraan

Di Samsat, silahkan melakukan cek fisik kendaraan. Petugas Samsat akan mengecek nomor rangka dan nomor mesin dan menyesuaikannya dengan BPKB yang kita bawa. Dalam cek fisik ini Anda akan dikenai biaya Rp 15.000 untuk formulir dan surat nomor cek fisik yang nantinya akan diserahkan kepada Samsat.

3. Mengisi formulir pajak

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com