Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kebiasaan Berkendara Warga Lokal yang Bikin Celaka, Terlalu Ngebut

Kompas.com - 11/06/2023, 11:01 WIB
Muhammad Fathan Radityasani,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Mengendarai motor kalau sudah biasa melintasi suatu daerah kadang membuat pengendaranya tidak waspada. Bahkan, tidak jarang malah memacu kendaraannya lebih cepat karena merasa aman.

Padahal, yang namanya bahaya di jalan itu bisa terjadi kapan saja. Oleh karena itu, pengendara tidak bisa sembarangan saat ada di jalan, bukan berarti bisa bebas memacu motornya.

Misal pada kejadian tabrakan yang dialami dua pengendara motor dan diunggah ke Instagram oleh akun Dashcam Indonesia. Lokasi kejadiannya ada di daerah Nguwet, Kranggan, Temanggung, Jawa Tengah.

Baca juga: Polda Metro Jaya Ingin Cetak Polisi Jago Bawa Motor

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Dashcam Indonesia (@dashcamindonesia)

 

Bisa dilihat, ada pengendara motor yang sedikit melakukan manuver ke arah kiri karena menghindari motor yang mau menyeberang. Tapi dari arah belakang ada motor yang melaju kencang dan sulit mengendalikan lajunya.

Akibatnya, motor yang kencang tadi sedikit menyenggol motor yang menghindar. Kedua motor pun terjatuh, tapi tampak semuanya tidak mengalami luka yang parah.

Menanggapi video tersebut, Head of Safety Riding Promotion Wahana Agus Sani mengatakan, pengendara yang suka mengebut, kadang merasa sudah terbiasa lewat jalur tersebut sambil memacu motornya.

Baca juga: Gagal Menyalip, Bus Sugeng Rahayu Adu Banteng dengan Truk di Ngawi

"Sehingga mereka kurang waspada dengan setiap potensi bahaya yang ada. Bisa jadi juga karena terburu-buru dalam keadaan tertentu, makanya pengendara memacu motornya dalam kecepatan tinggi," ucap Agus kepada Kompas.com, Sabtu (10/6/2023).

Agus menjelaskan, kalau orang yang kurang familiar dengan jalan, biasanya tidak akan sekencang itu saat berkendara. Maka bisa dibilang, penabrak tadi sudah sering lewat dan biasanya dalam kecepatan yang tinggi.

Soal memacu kecepatan motor, seharusnya mengikuti kondisi jalan. Jika jalanan sempit dan ramai, tentu risiko celaka bisa lebih tinggi, maka kecepatan motor harus disesuaikan.

Sayangnya, sulit menyadarkan orang mengenai penyesuaian jalan dengan kecepatan. Salah satu penyebabnya kembali lagi ke akar, yakni soal edukasi ditambah bagaimana orang pertama kali belajar motor.

"Memang pengendara di Indonesia hampir semuanya belajar secara autodidak, jadi tidak memahami potensi bahaya di jalan. Bagaimana orang Indonesia bisa belalu lintas dengan aman dan tertib memang jadi tantangan semua pihak," kata Agus.

Salah satu cara yang menurut Agus bisa diterapkan mulai sekarang adalah memasukan kurikulum berendara aman sejak bangku sekolah. Jadi nanti saat dewasa, sudah paham bagaimana berkendara yang baik dan tidak membahayakan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com