Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Waspada, Begini Akibatnya bila Motor Pakai Oli Palsu

Kompas.com - 09/06/2023, 15:01 WIB
Dio Dananjaya,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Baru-baru ini Bareskrim Polri mengungkap produksi sekaligus pengedaran oli palsu. Oli palsu itu diproduksi dari berbagai merek ternama, seperti Astra Honda Motor, Yamalube, dan Pertamina.

Tak tanggung-tanggung, polisi menyegel sembilan gudang yang tersebar di tiga kawasan di Kabupaten Gresik dan Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur.

Pabrik-pabrik tersebut diketahui menyimpan beberapa jenis barang bukti, mulai dari bahan, mesin produksi, alat cetak hingga produk siap edar.

Baca juga: Cerita Pasutri Kemalingan Saat Tidur di Mobil Sambil Parkir di SPBU

Ganti oli motor secara mandiri di rumahFlickr/ErFarinder Ganti oli motor secara mandiri di rumah

Berkaca dari kejadian ini, pengendara bukan tak mungkin mengonsumsi oli palsu. Oleh sebab itu, konsumen perlu mengenali ciri-ciri motor yang terlanjur menggunakan oli palsu.

Endro Sutarno, People & Technical Development SiTEPAT (jaringan waralaba ban, oli, dan aki motor) mengatakan, penggunaan oli palsu dapat mengurangi fungsi utama dari pelumas.

“Pakai oli palsu itu pasti tugas dan fungsi oli akan berkurang,” ujar Endro, kepada Kompas.com (9/6/2023).

Baca juga: Rian Mahendra Rilis PO Mahendra Transport Ramaikan Persaingan Bus AKAP

“Sehingga kalau kita menggunakannya, mesin bisa menjadi cepat panas karena oli cepat menguap,” kata dia.

Secara umum, efek penggunaan oli palsu bisa terlihat dalam jangka panjang. Sementara dalam jangka pendek, efeknya mungkin tidak begitu terasa.

“Efeknya komponen akan cepat aus, karena oli sebagai pelicin dan melindungi komponen berkurang,” ucap Endro.

Baca juga: Ketika Wuling Air ev Berubah Jadi Lem Aica Aibon

Ganti oli motorShutterstock Ganti oli motor

Endro juga mengatakan, secara umum oli yang bagus memiliki lima sifat, antara lain sebagai pelumas, perapat, pendingin, pembersih, dan pencegah karat.

“Kalau oli palsu dipastikan fungsi-fungsi tersebut akan berkurang,” kata Endro.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau