Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rekayasa Lalu-lintas Mudik Lebaran Perlu Pengawasan Optimal

Kompas.com - 30/03/2023, 03:16 WIB
Gilang Satria,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menghadapi mudik Lebaran 2023, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) sudah membuat sejumlah rekayasa lalu-lintas agar mudik tahun ini berjalan lancar dan nyaman.

Rekayasa lalu-lintas diperlukan sebab Kemenhub melalui Badan Kebijakan Transparan (Baketrans) memprediksi jumlah pemudik tahun ini mencapai 123, 8 juta orang meningkat 14,2 persen dari tahun lalu sebanyak 85,5 juta.

Budiyanto, pemerhati masalah transportasi mengatakan, rencana rekayasa lalu-lintas yang dibuat sudah tepat. Namun, permasalahan di lapangan yang selama ini terjadi ialah lemahnya koordinasi dan pengawasan.

Baca juga: Yamaha Rancang Teknologi Self-Balancing Anti Jatuh

Pemudik mengantre di Pelabuhan Merak untuk menyeberang ke Pelabuhan Bakauheni, Jumat (23/12/2022).Antara Pemudik mengantre di Pelabuhan Merak untuk menyeberang ke Pelabuhan Bakauheni, Jumat (23/12/2022).

"Permasalahan yang timbul pada saat arus mudik dan balik serta titik rawan penyebab kemacetan dan solusinya dapat berjalan dengan baik tentunya perlu kerjasama dan koordinasi yang baik dari seluruh pemangku kepentingan yang bertanggung jawab di bidang lalu-lintas dan angkutan jalan," kata Budiyanto dalam keterangan resmi, Kamis (30/3/2023).

Dari sudut lain, kata Budiyanto, partisipasi masyarakat juga sangat dibutuhkan dalam bidang pengawasan tersebut. Termasuk salah satunya menaati peraturan yang ada.

"Karena selama ini menurut penilaian atau menurut hemat saya bahwa kelemahan dalam manajemen operasional adalah masalah pengawasan sehingga perlu ada sistem pengawasan yang tepat dengan dukungan sarana teknologi yang memadai," ujar dia.

"Pengawasan internal dan eksternal perlu dioptimalkan sehingga semua program atau SOP untuk antisipasi arus mudik dan balik bisa berjalan dengan baik," ujar Budiyanto.

Baca juga: Waktu yang Tepat untuk Spooring Kaki-kaki Mobil

Suasana keramaian di Pelabuhan Merak saat arus mudik dan balik lebaran 2022 laluKOMPAS.COM/RASYID RIDHO Suasana keramaian di Pelabuhan Merak saat arus mudik dan balik lebaran 2022 lalu

Budiyanto mengatakan, titik rawan kemacetan dapat dibagi menjadi dua yaitu jalur darat lewat tol dan non tol. Sehingga penanggulangan penyebab tersebut bisa lebih fokus dan terperinci.

Untuk titik-titik rawan penyebab kemacetan di jalan tol, yaitu kapasitas yang melaonjak pada rest area, kemudian parkir pada bahu jalan, adanya kecelakaan lalu-lintas dan ada kendaraan mogok.

Adapun titik rawan penyebab kemacetan di jalan non tol pada dasarnya ada tiga, yaitu pasar tumpah, kemudian wilayah yang ada pangkalan ojek, serta kondisi jalan menyempit alias bottle neck.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau