Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Ungkap Penyebab Utama Kemacetan di Ibu Kota

Kompas.com - 29/03/2023, 16:02 WIB
|

JAKARTA, KOMPAS.com – Kemacetan di Jakarta selama ini belum bisa diatasi secara efektif. Masih saja ada kemacetan di beberapa titik, terlebih lagi di jam-jam berangkat dan pulang kantor, jalanan biasanya dipadati oleh kendaraan.

Presiden Joko Widodo turut memperhatikan kemacetan di Ibu Kota. Menurutnya, kemacetan disebabkan karena keterlambatan membanggun transportasi massal.

“Di Jakarta terlambat 30 tahun kira-kira. Meskipun sekarang sudah ada MRT, tapi baru satu jalur. Ada LRT, tapi juga belum jalan,” ujar Jokowi, dalam tayangan Youtube Sekretariat Presiden, Rabu (29/3/2023).

Baca juga: Berapa Suhu Ideal AC Mobil supaya Hemat BBM?

Kendaraan bermotor melambat akibat terjebak kemacetan di jalan Jenderal Sudriman, Jakarta Pusat, Kamis (8/8/2019). Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memutuskan untuk memperluas sistem pembatasan kendaraan bermotor berdasarkan nomor polisi ganjil dan genap. Sosialisasi perluasan ganjil genap dimulai dari 7 Agustus hingga 8 September 2019. Kemudian, uji coba di ruas jalan tambahan dimulai pada 12 Agustus sampai 6 September 2019.KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG Kendaraan bermotor melambat akibat terjebak kemacetan di jalan Jenderal Sudriman, Jakarta Pusat, Kamis (8/8/2019). Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memutuskan untuk memperluas sistem pembatasan kendaraan bermotor berdasarkan nomor polisi ganjil dan genap. Sosialisasi perluasan ganjil genap dimulai dari 7 Agustus hingga 8 September 2019. Kemudian, uji coba di ruas jalan tambahan dimulai pada 12 Agustus sampai 6 September 2019.

“Sehingga bapak-ibu kalau di Jakarta, pagi macet, siang macet, sore macet malam macet sekarang ini. Karena keterlambatan dalam membangun,” kata dia.

Menurutnya, keterlambatan membangun transportasi massal tidak hanya terjadi di Ibu Kota. Tapi juga di berbagai provinsi, kota dan kabupaten.

Padahal transportasi massal adalah hal yang mendasar untuk menghubungkan antar provinsi, antar kota dan kabupaten.

Baca juga: Tim RNF Aprilia Tetap Minta Marquez Dihukum Lebih Berat

“Karena kalau tidak semua orang nanti naik mobil pribadi, tidak ada yang mau menggunakan transportasi massal. Akhirnya seperti yang sekarang kita lihat,” ucap Jokowi.

“Semua berbondong-bondong menggunakan kendaraan pribadi akhirnya macet di semua kota sekarang ini. Tidak hanya di Jakarta. Jakarta, Bandung, Medan, Surabaya, Semarang, Makassar, macet semuanya. Karena kita terlambat membangun transportasi publik,” ujarnya.

Sebagai informasi, memasuki bulan Ramadhan ini aktivitas warga biasanya mengalami lonjakan, karena lebih banyak masyarakat yang butuh ke luar rumah untuk ibadah, memenuhi kebutuhan atau sekadar menghabiskan waktu menunggu waktu buka.

Baca juga: Tanda Cairan Coolant Mobil Harus Segera Ganti

Lalu lintas kendaraan di Tol Dalam Kota Jakarta tampak padat pada jam pulang kerja di hari ketiga pemberlakuan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) tahap dua, Rabu (16/9/2020). Pembatasan kendaraan bermotor melalui skema ganjil genap di berbagai ruas Ibu Kota resmi dicabut selama PSBB tahap dua.KOMPAS.com / KRISTIANTO PURNOMO Lalu lintas kendaraan di Tol Dalam Kota Jakarta tampak padat pada jam pulang kerja di hari ketiga pemberlakuan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) tahap dua, Rabu (16/9/2020). Pembatasan kendaraan bermotor melalui skema ganjil genap di berbagai ruas Ibu Kota resmi dicabut selama PSBB tahap dua.

Selama bulan Ramadhan 2023 ini, pihak kepolisian memprediksi waktu terjadinya kemacetan di Jakarta akan bergeser lebih awal.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com