Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Rekayasa Lalu-lintas Mudik Lebaran Perlu Pengawasan Optimal

JAKARTA, KOMPAS.com - Menghadapi mudik Lebaran 2023, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) sudah membuat sejumlah rekayasa lalu-lintas agar mudik tahun ini berjalan lancar dan nyaman.

Rekayasa lalu-lintas diperlukan sebab Kemenhub melalui Badan Kebijakan Transparan (Baketrans) memprediksi jumlah pemudik tahun ini mencapai 123, 8 juta orang meningkat 14,2 persen dari tahun lalu sebanyak 85,5 juta.

Budiyanto, pemerhati masalah transportasi mengatakan, rencana rekayasa lalu-lintas yang dibuat sudah tepat. Namun, permasalahan di lapangan yang selama ini terjadi ialah lemahnya koordinasi dan pengawasan.

"Permasalahan yang timbul pada saat arus mudik dan balik serta titik rawan penyebab kemacetan dan solusinya dapat berjalan dengan baik tentunya perlu kerjasama dan koordinasi yang baik dari seluruh pemangku kepentingan yang bertanggung jawab di bidang lalu-lintas dan angkutan jalan," kata Budiyanto dalam keterangan resmi, Kamis (30/3/2023).

Dari sudut lain, kata Budiyanto, partisipasi masyarakat juga sangat dibutuhkan dalam bidang pengawasan tersebut. Termasuk salah satunya menaati peraturan yang ada.

"Karena selama ini menurut penilaian atau menurut hemat saya bahwa kelemahan dalam manajemen operasional adalah masalah pengawasan sehingga perlu ada sistem pengawasan yang tepat dengan dukungan sarana teknologi yang memadai," ujar dia.

"Pengawasan internal dan eksternal perlu dioptimalkan sehingga semua program atau SOP untuk antisipasi arus mudik dan balik bisa berjalan dengan baik," ujar Budiyanto.

Budiyanto mengatakan, titik rawan kemacetan dapat dibagi menjadi dua yaitu jalur darat lewat tol dan non tol. Sehingga penanggulangan penyebab tersebut bisa lebih fokus dan terperinci.

Untuk titik-titik rawan penyebab kemacetan di jalan tol, yaitu kapasitas yang melaonjak pada rest area, kemudian parkir pada bahu jalan, adanya kecelakaan lalu-lintas dan ada kendaraan mogok.

Adapun titik rawan penyebab kemacetan di jalan non tol pada dasarnya ada tiga, yaitu pasar tumpah, kemudian wilayah yang ada pangkalan ojek, serta kondisi jalan menyempit alias bottle neck.

https://otomotif.kompas.com/read/2023/03/30/031627415/rekayasa-lalu-lintas-mudik-lebaran-perlu-pengawasan-optimal

Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke