Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PO Raya Pakai Solar Cor atau Jatah Selama Perjalanannya?

Kompas.com - 07/02/2023, 08:22 WIB
Muhammad Fathan Radityasani,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PO Raya tercatat sebagai salah satu PO legendaris yang beroperasi di Indonesia. Sejak 1960-an, PO Raya konsisten memberikan pengalaman perjalanan yang nyaman sampai sekarang.

Salah satu poin dalam memberikan rasa nyaman adalah fasilitas yang ada di kabinnya. PO Raya menjadi PO bus yang menawarkan bangku bekas pesawat di kabin dan diklaim lebih nyaman dari bangku biasa.

Selain itu, ada faktor lain yang bisa memberikan rasa nyaman pada penumpang saat perjalanan, yakni jatah solar yang diberikan. Sebagai informasi, PO bus biasanya punya dua pilihan dalam memberikan solar, yakni cor dan jatah.

Baca juga: Bus Listrik Mercedes-Benz Masuk Indonesia Tahun Ini

Kabin bus AKAP PO Raya dengan bangku bekas pesawatKOMPAS.com/FATHAN RADITYASANI Kabin bus AKAP PO Raya dengan bangku bekas pesawat

Kalau solar jatah, maka perjalanan Pergi-Pulang (PP) solar bus sudah ditentukan berapa liter. Sedangkan solar cor, istilah yang dipakai ketika tidak ada batasan berapa liter solar tuang yang dihabiskan pengemudi dalam perjalanan.

PO Raya, kebanyakan memakai sistem solar cor untuk perjalanannya. Jadi pengemudi tidak dibatasi untuk pembelian solar. Oleh karena itu, pengemudi tidak perlu memikirkan untuk terlalu menghemat BBM.

"Enggak (jatah) kalau istilah sopir-sopir yang bilang itu cor," ucap Santo, pekerja di PO Raya sejak 1960-an kepada Kompas.com, belum lama ini.

Baca juga: Pabrik Esemka Punya Fasilitas Baru, Siap Produksi Mobil Listrik?


Namun, ketika solar tidak dibatasi, pengemudi PO Raya tetap tidak mengebut selama perjalanan. Penyebabnya, semua bus PO Raya sudah dibatasi kecepatannya di 100 Kilometer per jam (Kpj).

Berdasarkan pengalaman redaksi saat naik bus PO Raya dari Solo ke Bogor, pengemudi memang stabil kecepatannya, tidak lebih dari 100 Kpj. Tapi karena memakai solar cor, ketika menjemput penumpang atau berhenti lama, mesin tidak dimatikan.

Tentu saja mesin yang selalu menyala ini bisa membuat penumpang tetap nyaman karena AC terus dingin. Sedangkan jika mesin mati, maka AC juga mati yang berujung kabin jadi pengap dan tidak nyaman.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com