JAKARTA, KOMPAS.com - Tak sedikit pemohon Surat Izin Mengemudi (SIM) motor gagal saat proses pembuatan SIM. Baik itu gagal di ujian tertulis maupun ujian praktik sehingga harus mengulang-ulang.
Instruktur keselamatan berkendara Astra Honda Motor (AHM) Hendrik Ferianto mengatakan, sebaiknya sebelum orang ingin membuat SIM pelajari dahulu soal-soal dalam ujian SIM.
Baca juga: Spesifikasi dan Fitur Husqvarna Svartpilen 250, Cocok untuk Harian
Sebab jika gagal dan harus ujian kembali akan memakan waktu.
"Belajar dahulu. Jangan modal nekat, saya sudah lima tahun naik motor, yang bilang bisa siapa aja," kata Hendrik yang ditemui di Phuket, Thailand, akhir pekan lalu.
"Caranya bagaimana, ikut datang ke SRP (safety riding park), nanti diukur. Misalkan kemampuan pengereman, kemudian ketika slalom kelincahan kurang," ujar dia.
Hendrik mengatakan, tak sedikit orang mengukur kemampaun berkendara dari waktu. Padahal kemampuan berkendara alias skill perlu penghitungan spesifik.
Baca juga: Berapa Biaya Konversi Mobil Bensin ke Listrik?
"Banyak pengguna motor di jalanan ukurannya 'ah saya 10 tahun naik motor belum pernah tabrakan.' Saya bilang 'ya belum saja', sekalinya tabrakan ringsek nantinya. Ada juga yang bilang baru jago naik motor setelah tabrakan," kata dia.
"Padahal belajar motor beda dengan matematik. Belajar matematika kita banyak mengerjakan soal, berlatih, makin inget sama rumus makin benar. Kalau kita naik motor terus belajar dari kesalahan ya tidak bisa," kata Hendrik.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.