Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Kompas.com - 07/02/2023, 07:22 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Proyek penghiliran bijih nikel sampai pengembangan baterai mobil listrik oleh LG Energy Solution (LG) bersama holding BUMN Indonesia Battery Corporation (IBC) terancam mandek.

Kondisi tersebut dikarenakan pihak LG melihat ada suatu aspek yang kurang pada proyek dimaksud. Sehingga perseroan menginginkan adanya negosiasi lanjutan kembali, tetapi diserahkan ke rekanan konsorsiumnya yaitu Huayou Holding.

Demikian penjelasan Direktur Utama MIND ID Hendi Prio Santoso dalam presentasinya dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi VII DPR RI yang disiarkan secara daring, Senin (6/2/2023).

Baca juga: Jenis Pelanggaran yang Sering Dilakukan Pengguna Jalan Tol

Ilustrasi baterai mobil listrik LG Chemhttps://www.caixinglobal.com/ Ilustrasi baterai mobil listrik LG Chem

"Kami dapat informasi dari Aneka Tambang (Antam) bahwa LG itu masih belum jelas statusnya. Namun LG mendorong anggota konsorsiumnya, Huayou untuk melanjutkan diskusi dan degosiasi," ucap dia.

Padahal, Hendi memandang Huayou bukanlah mitra yang seimbang bagi Antam, yang merupakan salah satu anggota sekaligus pemegang saham di IBC.

Alasan dia, mitra konsorsium perusahaan teknologi dari Korea Selatan tersebut tidak memiliki keahlian serta pengalaman untuk baterai kendaraan listrik. Portfolio Huayou, lebih banyak pada pengembangan smelter.

"Kami menilai bahwa Huayou bukan counterpart yang seimbang dengan Antam untuk melanjutkan proses negosiasi. Kami masih menginginkan bahwa adanya konsorsium yang lengkap sampai ke EV (electric vehicle) battery manufacture-nya," ucap Hendo.

Baca juga: Polisi Gelar Operasi Keselamatan Besok, Ini Pelanggaran yang Diincar

Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Holding Industri Pertambangan Mining Industry Indonesia (MIND ID) terus mengupayakan proyek pembangunan pabrik Smelter Grade Alumina Refinery (SGAR) di Kalimantan Barat dapat terus berjalan dengan lancar. Dok. Humas MIND ID Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Holding Industri Pertambangan Mining Industry Indonesia (MIND ID) terus mengupayakan proyek pembangunan pabrik Smelter Grade Alumina Refinery (SGAR) di Kalimantan Barat dapat terus berjalan dengan lancar.

"Sementara Huayou bergeraknya ke pengembangan Smelter," tambah dia.

Sebelumnya, pengembangan industri baterai kendaraan listrik IBC bersama konsorsium CBL dan LG dengan taksiran nilai investasi 8 miliar dollar AS (Rp 122 triliun) diharapkan efektif pada triwulan pertama tahun ini.

Direktur Utama IBC, Toto Nugroho mengatakan bahwa pengerjaan proyek tersebut akan mengedepankan produksi sel baterai di Indonesia. Rincian peranannya masing-masing dari perusahaan dimaksud, ialah sebagai berikut;

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke