JAKARTA, KOMPAS.com - Dalam upaya mendorong percepatan era elektrifikasi kendaraan bermotor listrik, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) berkomitmen untuk membangun industri hulu agar seluruh proses transisi energi berjalan optimal.
Pasalnya, proses peralihan tersebut dapat mewujudkan penggunaan energi yang lebih bersih, efisien, mengurangi impor bahan bakar minyak (BBM), menghemat devisa negara, dan juga bisa menghemat subsidi BBM.
“Di sisi hulu, industri-industri besar manufakturnya sedang berupaya untuk bisa membuat komponen-komponennya. Secara bersamaan juga kita siapkan infrastruktur-infrastruktur pendukungnya sehingga program ini bisa berjalan dengan baik dan sempurna,” ujar Menteri ESDM Arifin Tasrif dalam keterangannya, Minggu (4/11/2022).
Baca juga: Cara Mudah Ganti Ban Mobil buat Wanita
Mengenai program kendaraan listrik, Arifin mengatakan kementeriannya telah meluncurkan pilot project program konversi 100 unit dengan 10 tipe pada 17 Agustus 2021. Proses konversi tersebut mengikuti Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 65 Tahun 2020 tentang Konversi Sepeda Motor Bakar Menjadi Sepeda Motor Listrik Berbasis Baterai.
Motor listrik tersebut telah lolos uji endurance 10.000 kilometer selama 48 hari dengan menempuh jalan menanjak, turunan dan macet, baik dalam kondisi hujan maupun panas.
“Tahun ini Kementerian ESDM melanjutkan konversi tersebut menjadi 1.000 motor listrik dan 13 juta motor listrik pada tahun 2030. Ini merupakan salah satu strategi pemerintah untuk mengakselerasi menuju Net Zero Emission pada tahun 2060,” ujar Arifin.
Baca juga: Jelang Liburan Akhir Tahun, Siap-siap Ada Kenaikan Tarif Bus AKAP
Di samping itu, pemerintah bersama PT PLN juga akan meningkatkan jumlah Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) dan Stasiun Penukaran Baterai Kendaraan Listrik Umum (SPBKLU).
Sampai dengan 17 November 2022, tercatat sudah ada 439 unit SPKLU di 328 lokasi dan 961 unit sudah beroperasi di wilayah Indonesia.
Lebih lanjut Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Teten Masduki mengatakan program konversi kendaraan konvensional ke kendaraan listrik merupakan kesempatan besar untuk para pelaku UMKM. Terutama bagi para pembuat komponen maupun pemilik bengkel.
Baca juga: Toyota Ajak Masyarakat Indonesia Berkontribusi Capai Netralitas Karbon
“Bersama dengan Kementerian BUMN juga sudah kemitraan dalam konsep rantai pasok dimana UMKM menjadi rantai pasok kebutuhan industri di BUMN dan ini akan kita efektifkan,” kata Teten.
Pemerintah, Teten melanjutkan, bakal menyiapkan UMKM sebagai bagian dari industri. Dengan begitu, UMKM dapat memproduksi komponen-komponen kendaraan listrik.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya