Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenali 3 Sumber Bunyi Kasar pada Dinamo Ampere

Kompas.com - 03/11/2022, 10:12 WIB
Erwin Setiawan,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Bunyi kasar saat mesin dinyalakan bisa muncul tiba-tiba. Salah satu komponen yang sering menyumbang bunyi, yaitu alternator atau dinamo ampere.

Jika komponen ini sudah bunyi, maka suara mesin menjadi kasar sehingga pemilik kendaraan akan cenderung takut menggunakan mobil untuk perjalanan jauh.

Jika di bengkel resmi, bila dinamo ampere bunyi biasanya disarankan untuk mengganti satu gelondong, tapi bila di bengkel luar, komponen ini bisa dibongkar untuk diperbaiki.

Baca juga: 2 Cara Praktis Mengecek Dinamo Ampere Mobil

Kedua bearing ini kerap menimbulkan bunyi karena menjadi tumpuan poros dinamo ampereKompas.com/Erwin Setiawan Kedua bearing ini kerap menimbulkan bunyi karena menjadi tumpuan poros dinamo ampere

Mekanik Aha Motor Spesialis Nissan & Datsun Anang Wahyu, mengatakan pada kondisi tertentu dinamo ampere yang bunyi bisa diperbaiki.

“Setidaknya ada tiga sumber bunyi yang bisa diperbaiki dengan perhitungan biaya yang murah, soalnya kalau rusaknya itu pada bagian lain biaya perbaikannya akan jauh lebih mahal,” ucap Anang kepada Kompas.com, Selasa (1/11/2022).

Dia mengatakan sumber bunyi tersebut dari bearing dinamo ampere, ada dua, depan dan belakang.

Baca juga: Apa Itu Alternator, Sering Disebut Komponen Vital pada Mobil?

Dinamo ampere atau alternator dilepas dari mobilKompas.com/Erwin Setiawan Dinamo ampere atau alternator dilepas dari mobil

 

“Karakter bunyi yang diakibatkan oleh bearing dinamo ampere yang aus adalah bunyi kasar atau gemuruh di area mesin, bisa dipastikan dengan alat sound scope untuk memeriksanya,” ucap Anang.

Dia juga mengatakan bisa juga dengan melepas drive belt untuk sementara lalu mesin dihidupkan.

“Jika bunyi kasarnya hilang, maka dapat dipastikan bunyi tersebut bersumber dari komponen yang diputarkan oleh drive belt, dinamo ampere salah satunya,” ucap Anang.

Baca juga: Upgrade Aki dan Alternator, Ada Risiko yang Harus Ditanggung

Poros puli dinamo ampere didesain khusus bisa berputar satu arah, bila itu macet akan membuat dinamo ampere bunyi kasar sesaat setelah mesin dimatikan Kompas.com/Erwin Setiawan Poros puli dinamo ampere didesain khusus bisa berputar satu arah, bila itu macet akan membuat dinamo ampere bunyi kasar sesaat setelah mesin dimatikan

Selain dari bearing dinamo ampere, Anang mengatakan bunyi kasar juga bisa disebabkan oleh puli dinamo ampere.

“Puli yang rusak juga bisa menimbulkan bunyi kasar, terutama saat mesin setelah dimatikan, ada semacam bunyi ngorok,” ucap Anang.

Dia mengatakan di dalam puli dinamo ampere itu sebenarnya ada komponen lain, yang membuat puli berhenti dengan halus.

Baca juga: Ganti Aki dengan Kapasitas Lebih Besar Bisa Merusak Alternator?

Alternator atau dinamo ampere dibongkar untuk diperbaikiKompas.com/Erwin Setiawan Alternator atau dinamo ampere dibongkar untuk diperbaiki

“Sebenarnya ada sistem one way, yaitu puli akan berhenti begitu mesin dimatikan, tapi komponen dalam yang menyatu dengan poros dinamo ampere akan tetap berputar sehingga berhenti dengan lembut,” ucap Anang.

Dia mengatakan bila one way tersebut sudah macet, maka setiap mesin dimatikan akan timbul bunyi kasar pada mesin.

“Hal itu akan membuat dinamo ampere mendapat getaran yang besar dari sisa putaran mesin, karena one way-nya sudah macet, bisa juga getaran tersebut membuat bearing di dalamnya mengalami cepat aus,” ucap Anang.

Baca juga: Kenali Gejala Alternator Mobil Mulai Bermasalah

Jadi, ada tiga sumber bunyi pada dinamo ampere yang bunyi kasar; mulai dari pulinya, bearing depan dan bearing belakang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau