Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baru Meluncur, Ertiga Smart Hybrid Langsung Diekspor Tahun Ini

Kompas.com - 10/06/2022, 11:51 WIB
Ruly Kurniawan,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) berencana untuk membawa Suzuki Ertiga Smart Hybrid ke pasar luar negeri alias ekspor setelah resmi meluncur di Indonesia.

Sebab, sejauh ini Ertiga bermesin pembakaran internal alias konvensional tengah mendapat permintaan yang tinggi di sejumlah negara mulai dari Asia Tenggara hingga Meksiko.

"Harapannya mobil ini bisa diekspor ke negara-negara yang telah menjadi tujuan ekspor untuk varian konvensionalnya. Kalau tidak salah, dimulai di Agustus," ujar Donny Saputra, 4W Marketing Director PT SIS saat ditemui.

Baca juga: Awas, Asal Gunakan Lampu Hazard Bisa Bahayakan Kendaraan Lain

Test drive Suzuki Ertiga Smart Hybrid di fasilitas pengetesan mobil milik Suzuki IndomobilKOMPAS.com/Adityo Test drive Suzuki Ertiga Smart Hybrid di fasilitas pengetesan mobil milik Suzuki Indomobil

"Negara-negaranya kawasan Asia Tenggara sudah pasti, mulai Vietnam, Brunei Darussalam, Filipina, dan lain-lain. Kemudian Timur Tengah sampai Amerika Latin," tambah dia.

Diketahui, teknologi Smart Hybrid pada Ertiga baru ini berangkat dari Smart Hybrid Vehicle by Suzuki (SHVS) yang dulu juga pernah diaplikasi kepada Ertiga Diesel.

Bedanya, kali ini sudah ada baterai lithium-ion sebagai pendamping mesin pembakaran internal dan Integrated Stater Generator (ISG).

Fungsi dari lithium-ion adalah untuk menyimpan daya yang bisa terisi otomatis melalui regenerative deceleration, atau ketika mobil melakukan deselerasi kecepatan. Dengan demikian, konsumen tak perlu repot melakukan pengisian ulang daya di charging station.

Baca juga: Varian Hybrid Siap Meluncur, Harga Suzuki Ertiga Bekas Mulai Rp 100 Jutaan

Suzuki Ertiga HybridKOMPAS.com/Ruly Suzuki Ertiga Hybrid

Pada Ertiga Smart Hybrid Suzuki juga membenamkan sejumlah fitur lain, salah satunya Auto Start-Stop yang bisa mematikan mesin secara otomatis ketika mobil dalam kondisi berhenti, seperti kemacetan atau lampu merah.

Efeknya sudah tentu bisa mereduksi penggunaaan bahan bakar serta menekan gas buang. Pengguna juga tak perlu khawatir, karena saat mesin mati, seluruh kelistrikan di dalam mobil masih berfungsi.

Saat mobil kembali melajut, ISG berperan menghidupkan kembali mesin dan menyalurkan tambahan tenaga saat berakselerasi, yang otomatis bisa mengurangi konsumsi bahan bakar pada tarikan awal.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com