Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Panther Timbun Solar, Pengusaha Bus Bilang Sudah Sering Terjadi

Kompas.com - 18/04/2022, 14:01 WIB
Muhammad Fathan Radityasani,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Video mobil Isuzu Panther menimbun solar ramai di Instagram. Kasus solar langka di Indonesia memang sering terjadi, salah satu penyebabnya adalah adanya oknum yang menimbun solar.

Terlihat dari video yang diunggah akun Romansa Sopir Truck di Instagram, mobil Panther sedang mengisi bahan bakar dalam jumlah yang banyak, bahkan mencapai Rp 2,4 juta.

Ketika ditanya ke petugas, dibilang kalau mobil tersebut sedang mengisi Dexlite. Anehnya, layar yang menunjukkan harga per liternya ditutup, karena penasaran, stiker yang menutup harganya minta dibuka dan ternyata mobil tersebut sedang mengisi solar.

Baca juga: Panther Diduga Timbun Solar, Tampung 466 Liter Sekali Isi Rp 2,4 Juta

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Romansa Sopir Truck (@romansasopirtruck)

 

Kejadian ini terjadi di SPBU Rimbo Bujang, Tebo, Jambi. Ironisnya adalah beberapa waktu lalu para pengusaha truk atau bus dibatasi pembelian solar karena suplainya yang langka. Tapi mobil Panther ini malah bisa diisi solar sampai Rp 2,4 juta.

Kurnia Lesani Adnan, Ketua Umum Ikatan Pengusaha Otobus Muda Indonesia (IPOMI) dan Direktur Utama PO SAN mengatakan, kejadian penimbun solar ini masih terjadi di Indonesia, terutama Lintas Sumatera.

"Seperti yang disampaikan unggahan tersebut, begitulah situasi yang terjadi. Kendaraan minibus dengan tangki di dalamnya dan pengisian memakai jeriken masih terjadi padahal dilarang," ucapnya kepada Kompas.com, Senin (18/4/2022).

Baca juga: Sepele tapi Penting, Posisi Paling Benar Menyimpan Kartu Tol dan Uang di Mobil

Sani, sapaan akrabnya mengatakan, ketika bus atau truk ingin membeli solar, memang dijatah pembeliannya. Tapi faktanya, ada saja mobil pribadi yang boleh mengisi solar dan tidak dibatasi nominalnya.

"Saat kami mau isi solar, mereka batasi dengan alasan peraturan di surat edaran Pertamina, tapi kalau 'mereka' malah boleh, ini kan fakta," ucap Sani.

Hal yang aneh lagi menurut Sani adalah tidak ada pengawasan dan tindakan dari aparat setempat. Padahal sudah jelas solar sedang langka suplainya tapi ada kendaraan yang membelinya tanpa dibatasi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com