Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kualitas Solar, Jadi Alasan Jeep Indonesia Belum Mau Jual Mesin Diesel

Kompas.com - 17/04/2022, 16:01 WIB
Aprida Mega Nanda,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Mobil bermesin diesel dikenal sebagai kendaraan yang tangguh, irit bahan bakar serta minim perawatan. Tak heran jika banyak pabrikan otomotif yang menawarkan mobil bermesin diesel untuk konsumen setianya.

Namun, hal ini sepertinya tak berlaku bagi PT DAS Indonesia Motor selaku distributor Jeep di Tanah Air. Pasalnya, seluruh produk yang ditawarkan untuk pasar Indonesia semuanya bermesin diesel.

Sebut saja Jeep Compas, Wrangler Sport, Wrangler Rubicon, Wrangler Sahara, dan Gladiator Rubicon, yang seluruhnya menggunakan mesin bensin. 

Baca juga: Krisis Cip Semikonduktor, Jeep Wrangler Inden hingga Tahun Depan

Chief Operating Officer DAS Indonesia Motor Dhani Yahya mengatakan, pihaknya belum mau menawarkan varian mesin diesel lantaran masih mempertimbangkan kualitas bahan bakar di Indonesia.

Selain itu, ketersediaan solar yang berkualitas (angka setana tinggi) belum merata di wilayah Indonesia.

"Untuk diesel sendiri di Eropa sudah masuk ke Euro 4 atau 5. Yang saya paham bahwa klasifikasi dari diesel itu dilihat dari sulfur PPM-nya, kemarin dengan Pertamina Dex maksimum 250 PPM, itu hanya bisa Euro 3 sementara adblue, Euro 5 dan Euro 6 tidak bisa. Dengan DPF (Diesel Particulate Filter) Dex ini kurang,” ucap Dhani, di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (14/4/2022).

Namun, pemerintah kini telah menekan regulasi Euro 4. Nantinya, Pertamina mulai menerapkan bahan bakar minyak jenis solar CN 51 dengan kandungan sulfur 50 PPM setara Euro 4 yang dilaksanakan di seluruh SPBU Indonesia mulai 1 April 2022.

Dengan adanya regulasi Euro 4 itu, Dhani mengaku pihaknya baru akan merencanakan untuk meluncurkan mobil bermesin diesel.

Baca juga: Daftar Mobil Bekas Harga Rp 50 Jutaan per April 2022

Hal ini lantaran konsumen Jeep kerap kali khawatir akan ketersediaan solar berkualitas tinggi di SPBU luar area Jakarta, dan ini jadi alasan utama mengapa belum menawarkan produk diesel. Mengingat mobil ini kerap digunakan konsumen untuk offroad ke luar kota.

"Kalau kita sudah memulai Euro 4 atau Euro 5 seperti di Singapura 50 PPM sulfurnya, diesel-diesel bagus seperti brand premium dengan adblue mungkin kita bisa masukin. Nah kita mau masuk rencananya dengan Jeep Meridian,” kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Komentar
diesel warna kya bensin itu bgus,/bening , kalau di indon solar nya warna butek bikin mesin macet... itu solar kalau di pasaran dunia murah meriah harganya.. hanya konsumen tdk tau mna solar bagus dan tidk, yg pntg mobil jalan/ mesin nelayan bisa melaut. apalagi msn cat sensitif kalau minyak kotr


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi Akun
Proteksi akunmu dari aktivitas yang tidak kamu lakukan.
199920002001200220032004200520062007200820092010
Data akan digunakan untuk tujuan verifikasi sesuai Kebijakan Data Pribadi KG Media.
Verifikasi Akun Berhasil
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau