JAKARTA, KOMPAS.com - Beredar video di media sosial seorang pengendara motor yang nyaris terlindas truk setelah menabrak pembatas jalan.
Peristiwa ini diketahui terjadi di Tanjung Priok, Jakarta Utara, Minggu (27/2/2022) pagi.
Dalam video yang diunggah oleh akun Instagram @lensa_berita_jakarta, telihat pengendara motor mencoba mendahului sebuah truk kontainer.
Saat mendahului, sepeda motor tersebut tidak mendapatkan momentum. Pemotor itu pun terjatuh akibat menabrak pembatas dan nyaris terlindas truk kontainer tersebut.
Baca juga: Segini Interval Jarak Tiap Rest Area di Jalan Tol
Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI) Sony Susmana mengatakan, area blind spot (titik buta) pada kendaraan besar hampir 60 persen. Semakin besar dimensi kendaraan, maka akan semakin besar blind spot-nya.
“Rata-rata penyebab kecelakaan yang sering terjadi adalah pengemudi motor atau mobil tidak memperhatikan hal penting ini ketika ingin menyusul kendaraan besar,” ucap Sony kepada Kompas.com belum lama ini.
View this post on Instagram
Sony melanjutkan, kendaraan besar biasanya memiliki tiga area blind spot. Pertama, di bagian belakang (jika terdapat banyak muatan) sehingga spion tengah tidak terlihat apapun.
Kedua, di sisi depan, tepat di bawah jendela utama (windshield), sebab posisi duduk pengemudi yang tinggi. Selanjutnya berada di sisi kanan kiri pengemudi, yang di luar jangkauan spion di kedua sisi pilar A kendaraan.
“Artinya tidak disarankan untuk dekat-dekat dengan kendaraan besar seperti truk, bus, dan kendaraan sejenisnya,” kata Sony.
Baca juga: Perjalanan Jarak Jauh Wajib Diimbangi Jeda Istirahat Tiap 3 Jam
Selain itu, ketika memaksa menyalip dari sebelah kiri sangat rawan terjadi kecelakaan. Bisa saja tiba-tiba ada orang menyeberang atau kendaraan dari sisi kanan.
“Jadi bisa dibilang lebih baik menyalip dari kanan. Namun perlu diingat, menyalip dari kanan memang belum tentu bebas blind spot, tapi setidaknya prosedurnya benar dulu. Menyusul atau pindah lajur yang paling penting adalah harus dengan pertimbangan yang matang,” katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.