Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kampas Rem Mobil Matik Lebih Cepat Aus, Mitos atau Fakta?

Kompas.com - 15/02/2022, 18:42 WIB
Dio Dananjaya,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Banyak yang bilang kampas rem mobil matik cepat aus lantaran lebih sering dipakai oleh pemiliknya. Sementara kampas rem mobil manual cenderung lebih awet karena deselerasi dibantu engine brake.

Lantas, benarkan anggapan tersebut? Didi Ahadi, Dealer Technical Support Dept Head PT Toyota Astra Motor (TAM), mengatakan, hal ini bergantung dari kebiasaan masing-masing pengemudi.

Pasalnya, selama ini masih banyak pengemudi yang belum paham mengenai cara menggunakan engine brake pada mobil matik.

Baca juga: Begini Cara dan Biaya Perpanjangan SIM secara Online

Ilustrasi sepatu yang digunakan untuk menyetir mobil.FMMOTORPARTS.com Ilustrasi sepatu yang digunakan untuk menyetir mobil.

Alhasil, pengemudi lebih sering menggunakan rem untuk menahan laju kendaraannya dibandingkan harus memindahkan transmisi lebih rendah.

“Mungkin masih banyak pengguna yang belum tahu cara membantu pengereman dengan engine brake di matik," ujar Didi, kepada Kompas.com beberapa waktu lalu.

Kalau jalan menurun, untuk mobil matik pindahkan gigi ke lebih rendah, sehingga pengereman bisa dibantu dengan mesin atau engine brake,” kata dia.

Baca juga: Media Asing Sebut Sirkuit Mandalika Mesti Diaspal Ulang

Ilustrasi kampas rem mobil dan piringan cakram.STANLY RAVEL-KOMPAS.com Ilustrasi kampas rem mobil dan piringan cakram.

Apabila pengendara mobil matik enggan melakukan engine brake, seperti yang dicontohkan Didi, bukan tak mungkin kampas rem bakal lebih cepat aus.

Bahkan ketika melewati jalan menurun, rem mobil matik juga berisiko blong apabila terus menerus digunakan, karena lebih sering digunakan.

Perilaku ini membuat sistem pengereman bekerja secara berlebihan. Efeknya adalah terjadi panas sehingga timbul vapor lock yaitu minyak rem mendidih.

“Terlalu sering menggunakan rem pada mobil matik bisa menyebabkan timbul uap air pada saluran sistem pengereman, sehingga rem ada udaranya atau blong,” ucap Didi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau