Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Kompas.com - 15/02/2022, 17:31 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Meski kasus Covid-19 kembali naik imbas munculnya varian Omicron, namun seiring dengan membaiknya penjualan mobil di Indonesia, diprediksi tren modifikasi kaki-kaki, terutama pelek aftermarket, akan tetap bergairah.

Digital Marketing Head PT Sinar Agung Mulia Rudy Ghupta, pemegang merek JF Luxury mengatakan, pasar pelek aftermarket nyaris tak terganggu pandemi, bahkan sejak awal munculnya Covid-19 pada 2020 lalu.

"Kami yakin market pelek aftermarket Indonesia tahun ini pun akan stabil bahkan diprediksi kian menanjak, seiring semakin banyaknya mobil-mobil baru dan proyeksi pertumbuhan ekonomi yang lebih baik dibanding tahun sebelumnya," ujar Rudy dalam keterangan resminya, Selasa (15/2/2022).

Baca juga: Media Asing Sebut Sirkuit Mandalika Mesti Diaspal Ulang

Dengan indikator tersebut, JF Luxury percaya diri dan telah menyiapkan beberapa pilihan model yang diprediksi bakal menjadi menjadi tren yang digandrungi sepanjang 2022.

Tren modifikasi pelek 2022JF Luxury Tren modifikasi pelek 2022

Menurut Rudy, prediksi pertama adalah bertahannya minat pengguna pelek monoblock (1 piece) bergaya racing dan sporty. Modelnya seperti pelek palang, double spokes, maupun mesh.

Kondisi tersebut lantaran dipengaruhi kepraktisan dan keleluasaan dalam mengaplikasikannya untuk digunakan ke jenis mobil apa saja.

"Apalagi saat ini yang banyak beredar adalah pelek monoblock dengan metode pembuatan casting sehingga desain dan ukuran sangat beragam, dalam artian desain face, diameter, serta PCD cocok untuk kebanyakan mobil di Indonesia," kata Rudy.

Prediksi selanjutnya adalah pelek aftermarket yang pembuatannya menggunakan metode flow forming, atau pengembangan dari casting, tapi dipadukan dengan teknik pembuatan diputar. Tren ini cukup diminati lantaran orang semakin kritis soal kualitas pelek.

Selain dari kualitas, jenis pelek ini memiliki keunggulan dengan tingkat keringanan dan kekuatan seperti pelek forging (tempa), namun harganya tidak jauh beda dengan pelek cetak biasa.

Menurut Rudy, pemilihan pelek flow forming ini digunakan tak sekadar urusan gaya modifikasi saja, tapi juga karena makin baiknya infrastruktur jalan di Indonesia yang membuat penggunaan mobil makin pede mengajak "peliharannya" road trip menggunakan pelek jenis tersebut.

Baca juga: Sensasi Kenyamanan Baru Daihatsu Xenia yang Naik Kelas

Tren modifikasi pelek 2022JF Luxury Tren modifikasi pelek 2022

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke