Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sering Kecelakaan, Pengamat Saran Transjakarta Terapkan SMK

Kompas.com - 09/12/2021, 07:42 WIB
Stanly Ravel

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Maraknya kasus kecelakaan yang dialami bus Transjakarta sepanjang Januari hingga Oktober 2021, dinilai cukup riskan. Pasalnya, sebagai moda angkutan umum di kota besar seperti Jakarta, dengan kasus yang cukup sering terjadi bisa menurunkan kepercayaan publik.

Pengamat transportasi Djoko Setijowarno mengatakan, kondisi transportasi umum di Jakarta cukup krusial, karena selain sebagai saranan transportasi juga untuk mendorong minat masyarakat beralih dari kendaraan pribadi.

"Dengan banyaknya data kecelakaan yang dipaparkan, tentu ini sangat berbahaya. Artinya, kepercayaan publik akan sebuah transportasi umum yang aman dan nyaman di Jakarta akan dipertanyakan lagi, jadi harus cepat ditangani," kata Djoko kepada Kompas.com, Selasa (7/12/2021).

Lebih lanjut Djoko mengatakan, untuk sebuah perusahaan besar seperti PT Transjakarta, sudah seharusnya memiliki sebuah sistem yang baik dalam hal pengawasan. Mulai untuk para mitra pengemudi sampai kendaraan.

Baca juga: Syarat Perjalanan Jarak Jauh Usai PPKM Level 3 Batal Diterapkan

Bus Transjakarta menabrak separator jalur di Jalan Pramuka, Jakarta Timur, Senin (6/12/2021).Dokumentasi Pribadi Bus Transjakarta menabrak separator jalur di Jalan Pramuka, Jakarta Timur, Senin (6/12/2021).

Djoko mengatakan cukup penting bagi Transjakarta memiliki Sistem Manajemen Keselamatan (SKM) sebagai perusahan angkutan umum. Hal tersebut nantinya akan diarahkan ke Kementerian Perhubungan (Kemenhub).

"Harusnya sudah ada SKM sesuai dengan Peraturan Menteri (PM) 85 tahun 2018 untuk perusahaan angkutan umum. Ada 10 item, diantaranya itu terkait untuk pengemudi soal waktu kerja dan lainnya," ujar Djoko.

Seperti diketahui, atas rentetan kecelakaan yang terjadi PT Transjakarta akhirnya menggandeng Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) untuk melakukan investigasi guna mengetahui masalah insiden yang kerap terjadi.

Ada empat aspek yang akan diinvestigasi, mulai dari organisasi dan manajemen, kesiapan awak, kelaikan kendaraan, sampai dengan pemetaan bahaya atau route hazard mapping.

Baca juga: Tidur di Kabin Mobil Listrik Kondisi Menyala, Apakah Tetap Berbahaya?

Transjakarta Mulai Uji Coba Satu Unit Bus Listrik Rute Blok-M - Balaikota  Transjakarta Transjakarta Mulai Uji Coba Satu Unit Bus Listrik Rute Blok-M - Balaikota

"Organisasi dan manajemen tadi barangkali mungkin perlu ditambah satu direktorat misalkan, mungkin, kami tidak tahu. Tadi sudah kami sampaikan ke Pak Dirut, kami ingin overview dari Dirut sampai supervisor, kira-kira seperti apa jobdesk, dan rencana operasionalnya seperti apa, ini yang harus kami bedah satu-satu," ujar Plt Ketua Sub Komite Lalu Lintas dan Angkutan Jalan KNKT Ahmad Wildan mengutip dari Megapolitan.Kompas.com.

"Kami janji dalam dua minggu kami akan sampaikan, kira-kira empat area tadi seperti apa, nanti perbaikannya seperti apa, jadi jangan melebar dulu. Ada empat area dan jangan tanya detail dulu," lanjutnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau