Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kecelakaan Beruntun 4 Bus di Tol, Ingat Lagi Angka Keramat 3 Detik

Kompas.com - 17/10/2021, 07:41 WIB
M. Adika Faris Ihsan,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Terjadi kecelakaan beruntun 4 unit bus di Tol Tangerang-Merak Kilometer 69, Sabtu (16/10/2021) pagi pukul 08.30 WIB.

Akibat tabrakan beruntun ini, seorang sopir bus meninggal dunia di tempat. Sementara korban luka mencapai 19 orang. Kecelakaan dapat terjadi akibat keempat bus tersebut tidak menjaga jarak aman dan melaju beriringan dengan kecepatan tinggi.

Melansir Kompas.com, Kabid Humas Polda Banten AKBP Shinto Silitonga menjelaskan bahwa keempat bus tersebut melaju secara beriringan dari arah Jakarta menuju Merak. Ketika tiba di lokasi kejadian, bus terdepan mendadak mengurangi kecepatan.

Baca juga: Tampang Toyota Avanza Veloz Generasi Baru Bocor, Begini Visualnya

Tidak siap mengantisipasi, bus di urutan kedua menabrak bus pertama. Begitu pula dengan bus ketiga dan keempat yang tidak bisa mengerem tepat waktu.

Jusri Pulubuhu, Training Director Jakarta Defensive Driving Consulting, mengatakan bahwa jarak aman atau safe following distance umumnya dihitung dari kombinasi waktu persepsi dan mekanikal.

Ilustrasi jaga jarak aman 3 detikivanhumphrey.blogspot Ilustrasi jaga jarak aman 3 detik

"Dalam kondisi ideal untuk mobil kecil jarak yang harus diantisipasi dua sampai tiga detik, tapi kalau bus dan kendaraan besar itu lima sampai delapan detik dalam kondisi ideal," kata Jusri kepada Kompas.com belum lama ini.

Jusri menjelaskan, waktu reaksi manusia dari melihat sampai melakukan tindakan untuk mengerem butuh waktu 1 sampai 1,5 detik dalam kondisi normal. Jika berbicara dari aspek keselamatan, angka tersebut dibulatkan jadi 2 detik.

Baca juga: Penampakan Foto Kabin Avanza Veloz Baru, Begini Suasananya

Lantas waktu reaksi mekanikal dibutuhkan waktu 0,5 detik yang dibulatkan jadi 1 detik. Sehingga total waktu yang dibutuhkan sebagai jarak aman antar kendaraan adalah 3 detik dalam kondisi mengemudi ideal.

Jika dalam kondisi tidak ideal, misalnya pengemudi sakit atau kondisi kendaraan tidak sepenuhnya prima, Jusri sangat menyarankan untuk menambah jarak aman antar kendaraan.

Senada, Training Director The Real Driving Center (RDC) Marcell Kurniawan juga mengatakan bahwa jarak aman antar kendaraan lebih baik dihitung menggunakan hitungan detik, bukan jarak dengan satuan meter.

"Pengukuran jarak aman menggunakan meter sebenarnya tidak akurat, karena akan lebih susah untuk mengukur jarak di depan pengemudi menggunakan meter. Lebih aman menggunakan hitungan detik, tiga sampai empat detik," kata Marcell.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau