Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anak-anak Adang Truk di Jalan, Lebih Baik Kasih Ruang

Kompas.com - 04/10/2021, 10:42 WIB
Muhammad Fathan Radityasani,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Aksi anak-anak adang truk memang sedang ramai belakangan ini. Banyaknya anak yang tertabrak truk tidak menghentikan aksi mereka, seakan merasa keren ketika membuat video yang nantinya diunggah ke media sosial.

Aksi anak-anak ini pun kian meresahkan, bisa dilihat di video yang diunggah akun dashcam owners Indonesia di Instagram. Video tersebut memperlihatkan komplotan anak-anak yang ada di tengah jalan, berusaha menghentikan kendaraan.

Ketika mobil perekam melintas, mereka langsung bergerak dari pinggir jalan ke tengah. Beruntung pengemudi bisa menghentikan laju mobilnya, begitu juga tidak terjadi tabrakan beruntun di belakangnya.

Baca juga: Suzuki Saluto 125 Cocok buat Lawan Benelli Panarea dan Honda Scoopy

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Dash Cam Owners Indonesia (@dashcam_owners_indonesia)

 

Menanggapi kejadian seperti itu, Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia Sony Susmana mengatakan, aksi ini memang dilakukan sekelompok orang yang kurang kerjaan, sehingga melakukan tindakan yang merugikan dan berbahaya.

“Untuk mengantisipasi kecelakaan, pengemudi harus menerapkan cara berkendara defensive. Misalnya melihat obyek-obyek dari jauh yang berpotensi menimbulkan kecelakaan,” ucapnya kepada Kompas.com, Minggu (3/10/2021).

Anak-anak dalam hal ini bisa dibilang sebagai obyek yang berbahaya di jalanan. Mereka bisa tiba-tiba lari ke tengah jalan, jadi pengemudi harus jaga kecepatan, sehingga bisa menghindari jika ada yang mengadang.

Baca juga: Pertamax Turbo Turun, Ini Perbandingan Harga BBM Pertamina dan Shell

“Menjaga kecepatan dilakukan untuk memastikan mampu melakukan antisipasi dengan cara menghindar,” kata Sony.

Terakhir adalah pengemudi harus bisa jaga emosi ketika melihat gerombolan anak yang berulah di jalanan. Jangan sampai marah atau melawan mereka dengan melakukan provokasi.
“Beri mereka ruang untuk berulah, asal tidak melakukan perusakan,” ucap Sony.

Untuk menghindar juga sebisa mungkin jangan rem mendadak. Rem mendadak punya risiko besar, misalnya tabrak belakang. Jadi pengemudi bisa berpikir jauh tentang keselamatan untuk semua.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com