Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Budaya Mengemudi di Daerah Baru, Jangan Sampai Salah Langkah

Kompas.com - 08/09/2021, 10:22 WIB
Muhammad Fathan Radityasani,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Berpetualang dengan mengemudikan mobil bersama keluarga melintasi daerah dan jalan baru bisa jadi hiburan tersendiri. Tapi, budaya mengemudi di daerah baru juga perlu diketahui, jangan malah salah langkah.

Budaya dalam KBBI artinya, sesuatu yang sudah jadi kebiasaan dan sukar diubah. Jadi sebagai pengemudi mobil, perlu beradaptasi dengan budaya mengemudi di satu daerah baru.

Mungkin kebiasaan ini aneh, berbahaya, atau nyeleneh, namun faktanya memang seperti itu di lapangan. Misalnya jika bertemu dengan aksi bus ngeblong yang sering terjadi di jalanan Pantura atau jalur selatan Pulau Jawa.

\Ngeblong ini artinya bus yang mau menyalip kendaraan lain dengan mengambil jalur berlawanan.

Bagi pengemudi yang baru melewati daerah tersebut, memang bisa kaget dan panik. Namun bagi orang sekitar, peristiwa ngeblong ini kadang sudah biasa, jadi sudah tahu bagaimana harus menyikapinya.

Baca juga: PPKM Level 3 Diperpanjang, Ganjil Genap di Jakarta Tetap Berlaku

Potongan video bus ngeblongINSTAGRAM/DASHCAMINDONESIA Potongan video bus ngeblong

Founder & Training Director Jakarta Defensive Driving Consulting Jusri Pulubuhu mengatakan, budaya di jalanan setiap daerah itu berbeda-beda. Untuk menghindari konflik, sebaiknya ketahui dahulu bagaimana budaya di tempat yang akan dilewati.

“Analoginya seperti ketika ingin memasuki suatu rumah, demi keamanan, kelancaran dan menghindari konflik, kita harus tahu budaya dari rumah itu. Kalau di jalanan ujungnya agar kita tidak mengalami kecelakaan,” ucap Jusri kepada Kompas.com, belum lama ini.

Jika sudah tahu bagaimana budaya yang ada di daerah tersebut, bisa diikuti dan jangan mengubahnya. Budaya ini bukan peraturan, namun perilaku yang sudah dilakukan oleh banyak orang dan berulang-ulang di daerah tersebut.

Baca juga: Maverick Vinales Sudah Selangkah Menuju World Superbike

“Dengan memahami budaya tersebut, bisa menjadi bahan kita untuk mengantisipasi, jika terpaksa kita harus diikuti. Tapi harus diingat kalau ini bukan peraturan, dan tidak berlaku di daerah lain,” kata Jusri.

Jadi ketika sudah berpindah daerah, ubah referensi dan pola pikir. Kembali lagi cari budaya mengemudi yang ada di daerah baru tersebut, dengan begitu, pengemudi bisa mengantisipasi dan terhindar dari kecelakaan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau