Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pandemi, Perbaikan Bodi Bus di Karoseri Sepi Peminat

Kompas.com - 06/09/2021, 14:41 WIB
Muhammad Fathan Radityasani,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Selain membuat bodi bus baru, karoseri juga menyediakan layanan perbaikan bodi atau repair. Jadi bus-bus yang mengalami kerusakan, tidak perlu membuat bodi dari baru, tinggal diperbaiki saja bagian yang rusak.

Repair bodi juga kadang menjadi pilihan operator bus untuk memperbarui tampilan busnya. Sehingga perusahaan tidak perlu mengeluarkan uang banyak, karena update tampilan biasanya lebih murah dibanding buat bodi dari awal.

Perbaikan ini bisa dilakukan oleh karoseri asli pembuatnya atau ke bengkel-bengkel kecil. Namun selama pandemi, pesanan bus yang melakukan reparasi atau rombak bodi semakin berkurang.

Baca juga: Matikan AC Mobil Saat Melibas Tanjakan, Pengaruhkah?

Fasilitas perakitan bus Karoseri Laksana di Ungaran, Semarang, Jawa TengahKOMPAS.com/Dio Fasilitas perakitan bus Karoseri Laksana di Ungaran, Semarang, Jawa Tengah

Handoko, Marketing Karoseri Anugrah Multi Solusi Teknik (karoseri Anugrah) mengatakan, pesanan bus yang ingin melakukan perbaikan jauh berkurang dibanding tahun 2020, apalagi pada saat sebelum pandemi.

“Pengurangannya bisa 80 persen. 2019 pesanan ramai, 2020 juga masih ramai, tahun ini semenjak PPKM jadi tersendat,” ucap pria yang akrab disapa Mas Hand kepada Kompas.com, Senin (6/9/2021).

Mas Hand mengatakan berkurangnya bus yang masuk ke karoseri untuk melakukan perbaikan adalah PO bus yang sepi pesanan. Bahkan hampir semua PO Pariwisata berhenti beroperasi, sehingga kebanyakan bus diam di garasi.

Baca juga: Insentif PPnBM Terbukti Selamatkan Industri Otomotif Dalam Negeri

“Paling ada yang masuk cuma untuk repaint, itu pun sedikit, hanya satu sampai dua unit saja,” kata Mas Hand.

Begitu juga yang dialami karoseri Laksana, pesanan bus untuk melakukan perbaikan sangat berkurang. Werry Yulianto, Export Manager karoseri Laksana mengatakan, berkurangnya pesanan bus yang melakukan perbaikan karena banyak bus yang tidak jalan.

“Sejak tahun lalu sudah begini, bukan cuma saat PPKM saja. Bus banyak yang tidak beroperasi, pesanan peremajaan dan buat baru pasti akan terimbas,” kata Werry.

Selain itu, jika melihat pada periode Lebaran 2020, saat mau masuk libur lebaran, malah diputuskan tidak boleh mudik. Efeknya, beberapa bus yang sedang tahap produksi di karoseri akhirnya tidak jadi diambil pemiliknya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com