Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hasil Survei 18 Juta Orang Nekat Mudik, Jawa Tengah Tujuan Favorit

Kompas.com - 06/05/2021, 09:22 WIB
Stanly Ravel

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Meski larangan mudik sudah dimulai dari 6-17 Mei 2021, namun berdasarakan survei yang dilakukan Kementerian Perhubungan (Kemenhub), masih ada 7 persen masyarakat yang menyatakan tetap melakukan mudik.

Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengatakan, survei yang dilakukan jajarnya terkait larangan mudik cukup sistematik.

Tahapannya dimulai dari tanpa ada larangan mudik, bila dilarang mudik, sampai akhirnya diputuskan kebijakan larangan mudik.

Baca juga: Ingat, Bus Berstiker Khusus Bukan untuk Angkut Pemudik

Kendaraan pemudik dari arah Jakarta melewati gerbang tol palimanan di Jawa Barat, Minggu (2/6/2019). Sistem satu arah atau one way mulai diterapkan di jalan tol Jakarta-Cikampek hingga tol Batang-Semarang di Jawa Tengah pada H-6 Lebaran 2019, Kamis (30/5).KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG Kendaraan pemudik dari arah Jakarta melewati gerbang tol palimanan di Jawa Barat, Minggu (2/6/2019). Sistem satu arah atau one way mulai diterapkan di jalan tol Jakarta-Cikampek hingga tol Batang-Semarang di Jawa Tengah pada H-6 Lebaran 2019, Kamis (30/5).

"Bila tidak ada larangan 33 persen akan pulang, setelah dinyatakan kalau dilarang 11 persen tetap akan pulang, setelah dilakukan pelarangan turun menjadi 7 persen, itu pun cukup banyak, yakni 18 juta orang," kata Budi dalam diskusi daring dalam kanal Youtube FMB9, Rabu (5/5/2021).

Tak hanya itu, Budi menyatakan berdasarkan hasil survei yang dilakukan juga didapat prediksi bila mayoritas pemudik terbesar berada di tiga wilayah Pulau Jawa.

Mulai dari 30 persen lebih menuju Jawa Tengah, lalu untuk Jawa Barat sebesar 20 persen lebih, dan diikuti Jawa Timur, kemudian Lampung sampai Sumatera Selatan.

Baca juga: Larangan Mudik, Nanti Malam Tol Jakarta-Cikampek Mulai Disekat

Pemudik bersepeda motor melintas di jalur Alas Roban, Kabupaten Batang, Jawa Tengah, Kamis (22/6/2017). Jalur mudik Alas Roban terpantau ramai lancar dan belum terlihat penumpukan arus pemudik yang melewati jalur Pantai Utara (Pantura).KOMPAS.com/GARRY ANDREW LOTULUNG Pemudik bersepeda motor melintas di jalur Alas Roban, Kabupaten Batang, Jawa Tengah, Kamis (22/6/2017). Jalur mudik Alas Roban terpantau ramai lancar dan belum terlihat penumpukan arus pemudik yang melewati jalur Pantai Utara (Pantura).

"Mayoritas pemudik ini paling banyak menggunakan mobil, lalu sepeda motor. Karena itu, kami dan Satgas Covid-19 ingin melakukan upaya-upaya sosialisasi peniadaan mudik agar yang 7 persen ini turun menjadi lebih sedikit," ucap Budi.

Tak hanya itu, Budi juga menyampaikan bila memang ada beberapa isu terkait larangan mudik. Pertama terkait soal banyaknya masyarakat yang sudah curi start lebih awal untuk pulang kampung sebelum ada larangan.

Selain itu, ada lagi soal peredaran travel gelap yang nekat membawa penumpang ke kampung halaman dengan melalui jalan-jalan tikus.

Baca juga: Mudik Dilarang, 593.185 Kendaraan Diprediksi Keluar dari Jabotabek

Plang larangan mudik lebaran 2021 yang dipasang di bunderan Cepu 8 TMC Cianjur, Jawa Barat. Terkait adanya kebijakan larangan mudik tersebut akan dilakukan penyekatan di semua wilayah perbatasan Cianjur pada 6-17 Mei 2021.KOMPAS.COM/FIRMAN TAUFIQURRAHMAN Plang larangan mudik lebaran 2021 yang dipasang di bunderan Cepu 8 TMC Cianjur, Jawa Barat. Terkait adanya kebijakan larangan mudik tersebut akan dilakukan penyekatan di semua wilayah perbatasan Cianjur pada 6-17 Mei 2021.

"Untuk mudik sebelum larangan, setidaknya masyarakat mengerti dan tidak melakukan itu. Terkait travel gelap dengan pelat hitam, kami percaya Korlantas Polri akan memberikan tindakan tegas, kami juga sudah melakukan koordinasi soal penanganannya," ucap Budi.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com