Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Jaga Ketat Jalur Sumatra Selama Larangan Mudik Lebaran 2021

Kompas.com - 23/04/2021, 13:03 WIB
Ruly Kurniawan,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Korlantas Polri tengah memperketat kesiapan titik-titik penyekatan untuk menghalau pemudik di jalur Sumatra, baik jalan tol maupun arteri pada Kamis (22/4/2021).

Sehingga, menekan potensi aktivitas perpindahan dari suatu wilayah ke wilayah lainnya secara masif atau mudik selama periode lebaran tahun ini guna mencegah terjadinya penyebaran virus corona.

"Kita melihat kesiapsiagaan anggota dalam rangka larangan mudik ini di pos yang telah digelar, antara lain di jalan tol, arteri, sudah siap semua dari Banten, Lampung, maupun Palembang," kata Kakorlantas Polri Irjen Pol Istiono dalam keterangannya.

Baca juga: Ini Aturan dan Syarat Baru untuk Penumpang Bus Rosalia Indah

Polisi membagikan brosur terkait larangan mudik kepada pengendara di kawasan Terminal Madureso, Temanggung, Jateng, Rabu (21/4/2021). Kegiatan kampanye larangan mudik oleh Satlantas Polres Temanggung dengan membagikan takjil, brosur dan masker tersebut untuk mencegah penyebaran COVID-9 dengan pendekatan humanis dan persuasif. ANTARA FOTO/Anis Efizudin/rwa.ANTARA FOTO/ANIS EFIZUDIN Polisi membagikan brosur terkait larangan mudik kepada pengendara di kawasan Terminal Madureso, Temanggung, Jateng, Rabu (21/4/2021). Kegiatan kampanye larangan mudik oleh Satlantas Polres Temanggung dengan membagikan takjil, brosur dan masker tersebut untuk mencegah penyebaran COVID-9 dengan pendekatan humanis dan persuasif. ANTARA FOTO/Anis Efizudin/rwa.

"Kesiapsiagaan sudah optimal, tinggal pelaksanaannya. Semuanya saya kira tidak ada celah untuk lolos dari penyekatan,” tambahnya.

Istiono saat mengecek di pelabuhan Bakauheni, Lampung mendapatkan penjelasan dari jajaran Ditlantas Polda Lampung. Istiono menekankan pentingnya pendekatan humanis dalam mengelola peniadaan mudik.

“Yang terpenting kita mengelola keseimbangan antara penyebaran Covid, supaya tidak ada kerumunan yang signifikan seperti apa, ini dinamis, jadi gunakan persuasif dan humanis dikedepankan,” ujarnya.

Selain itu, Istiono meminta adanya gelaran Swab antigen random di tiap wilayah guna mengakomodir masyarakat agar diperiksa kesehatannya.

Baca juga: Video Viral Polisi Ceramahi Pengemudi Jangan Pakai Bahu Jalan Tol

Sejumlah calon penumpang berjalan menuju bis antar kota antar provinsi (AKAP) di Terminal Bis Pakupatan, Serang, Banten, Sabtu (27/3/2021). Ketua DPP Organisasi Angkutan Darat (Organda) Bidang Angkutan Penumpang Kurnia Lesani Adnan menyatakan para operator angkutan saat ini menunggu petunjuk teknis larangan mudik Lebaran 2021 dan meminta ketegasan pemerintah dalam melarang dan menindak setiap kendaraan pengangkut pemudik Lebaran baik yang berplat kuning maupun berplat hitam untuk mencegah penyebaran COVID-19. ANTARA FOTO/Asep Fathulrahman/ hp.  ANTARA FOTO/ASEP FATHULRAHMAN Sejumlah calon penumpang berjalan menuju bis antar kota antar provinsi (AKAP) di Terminal Bis Pakupatan, Serang, Banten, Sabtu (27/3/2021). Ketua DPP Organisasi Angkutan Darat (Organda) Bidang Angkutan Penumpang Kurnia Lesani Adnan menyatakan para operator angkutan saat ini menunggu petunjuk teknis larangan mudik Lebaran 2021 dan meminta ketegasan pemerintah dalam melarang dan menindak setiap kendaraan pengangkut pemudik Lebaran baik yang berplat kuning maupun berplat hitam untuk mencegah penyebaran COVID-19. ANTARA FOTO/Asep Fathulrahman/ hp.

Terakhir, ia kembali mengimbau kepada masyarakat untuk tetap tidak melakukan mudik baik sebelum, saat peniadaan mudik, atau sesudahnya karena penyebaran Covid-19 masih ada.

“Masyarakat sudah mendapat pengalaman 1 tahun ini, jadi saya pikir mereka sudah mengerti apa yang terjadi sekarang bahwa Covid-19 menjadi masalah kita semua," ucap Istiono.

"Kita tidak tau berakhirnya kapan, sehingga ini mesti kerjasama dengan masyarakat yang optimal, punya kesadaran sendiri tidak melakukan mudik,” lanjutnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau