JAKARTA, KOMPAS.com - Tak sekadar tampilan yang lebih futuristik, Honda CBR600RR baru juga membawa ragam perubahan dibandingkan versi sebelumnya.
Bahkan meski menggunakan mesin yang sama, urusan performa jauh lebih terkoreksi. Lantas apa saja perbuhan dan perbedaan dengan versi lawasnya ?
Ade Muhajir, Technical Division Astra Honda Motor (AHM) mengatakan, ada beberapa perbedaan teknis antara CBR600RR 2021 dengan versi sebelumnya.
"Sistem elektrik banyak yang berubah, saat ini banyak teknologi dan fitur baru yang disematkan, mulai dari riding mode, lyar TFT, dan teknis lainnya. Dari segi strukutr rangka juga berubah banyak dibanding (versi) 2013," kata Ade kepada Kompas.com, Senin (22/2/2021).
Baca juga: Bahas Fitur Unggulan Motor Supersport Honda CBR600RR
Dari dapur pacu alias mesin, menurut Ade masih sama dengan versi lawasnya. Namun demikian, secara tenaga dan torsi yang dihasilkan versi CBR600RR saat ini, jauh lebih besar.
Terdongkraknya performa CBR600RR saat ini tak lepas dari beberapa optimalisasi yang dilakukan. Mulai dari perubahan pada silinder head, ruang pembakaran, penggunaan model busi, dan ragam lainnya.
"Ulir busi lebih panjang, lalu throttle bore juga lebih lebar dari 40 naik ke 44 mm yang bikin suplai udara lebih baik. Chamshaft juga, timing bukaan berubah, lalu materialnya sendiri juga berubah dan sekarang sudah EURO IV," ujar Ade.
"Untuk spek Jepang yang 2013 itu torisnya 52 Nm pada 11.000 rpm, sementara versi sekarang yang juga baru masuk Indonesia dengan spesifikasi Jepang, torsinya naik 64 Nm di putaran 11.500 rpm ," kata Ade.
Baca juga: Kupas DNA Balap Honda CBR600RR
Ade menjelaskan dari segi torsi, pada dasarnya CBR600RR memang memiliki perbedaan antara versi Amerika dan Jepang.
Kerena untuk model pengembangan di 2013, Honda Jepang mengikuti regulasi tahun 2007, mengenai pembatasan kecepatan yang berlaku untuk sepeda motor.
Namun pada generasi saat ini, ketika sudah ada perubahan, Honda juga mengoptimalisasi mesin tersebut, sehingga membuat tenaga dan torsi terkoreksi jauh dari versi sebelumnya.
"Versi 2013 di Jepang itu power-nya 57 kW, karena tertahan regulasi ya. Sekarang ini, setelah dioptimalkan naik sampai 89 kw di 14.000 rpm. Jadi bisa dibilang perubahan besarnya juga karena faktor regulasi sebelumnya di Jepang," ucap Ade.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.