Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penyebab Kampas Kopling Mobil Manual Habis

Kompas.com - 16/02/2021, 18:31 WIB
Muhammad Fathan Radityasani,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Pada mobil manual, untuk memindahkan gigi transmisi ketika mengemudi harus dengan menginjak pedal kopling. Ketika kopling diinjak, gigi baru bisa dipindahkan, sesuai dengan kecepatan kendaraannya.

Kopling sendiri memiliki beberapa komponen, salah satunya kampas. Jika kampas sudah aus atau habis, akan menimbulkan beberapa ciri seperti tercium bau hangus, akselerasi yang lemah, selip, bahkan sampai sulit mengoper gigi.

Mengutip dari buku “Teori dan Reparasi Sistem Pemindah Tenaga” karangan Wuyung Setyono dan Daryanto, kampas kopling habis biasa disebabkan karena kebiasaan dan cara mengemudi yang salah.

Baca juga: Toyota GR Yaris Siap Meluncur, Harga Dasar Rp 475 Jutaan

Wakapolresta Tasikmalaya Kompol Rikki Ariesetiawan, secara spontan mengambil alih kemudi kendaraan yang sopirnya kelelahan saat macet di tanjakan Gentong, Kabupaten Tasikmalaya, Minggu (2/8/2020).KOMPAS.COM/IRWAN NUGRAHA Wakapolresta Tasikmalaya Kompol Rikki Ariesetiawan, secara spontan mengambil alih kemudi kendaraan yang sopirnya kelelahan saat macet di tanjakan Gentong, Kabupaten Tasikmalaya, Minggu (2/8/2020).

Cara mengemudi yang salah dan menjadi dalang ausnya kampas kopling di antaranya kopling gantung, setengah kopling dan kopling galak. Kopling gantung sendiri maksudnya, kebiasaan menaruh kaki di pedal kopling saat tidak digunakan.

Perilaku ini akan menggerus ketebalan kopling karena seringnya terjadi penekanan pada kopling sedikit demi sedikit. Menghindari hal ini bisa membuat kampas kopling awet dan kaki tidak pegal saat mengemudi.

Kemudian setengah kopling, hal ini kerap dilakukan saat mobil sedang berada dalam posisi menanjak. Pengemudi kerap menyeimbangkan kopling dan gas sehingga tidak perlu menginjak pedal rem.

Baca juga: Pajero Sport Facelift Resmi Meluncur, Harga Mulai Rp 500 Jutaan

Jangan sering melakukan hal tersebut, karena sangat mungkin untuk menipiskan permukaan kampas kopling. Jika sering melakukannya, akan keluar bau hangus yang berarti kampas sudah aus.

Terakhir adalah kopling galak, artinya agresif ketika menggunakan kopling. Kopling memang kerap dimainkan oleh pengemudi agar mendapatkan sensasi akselerasi mendadak. Padahal melakukan hal tersebut berpotensi membuat kampas cepat aus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com