JAKARTA, KOMPAS.com – Selayaknya motor lain, skuter matik (skutik) juga memakai kopling yang ada di dalam rumah CVT. Fungsi dari kopling ini yaitu sebagai penyalur tenaga dari mesin ke roda belakang skutik.
Seperti suku cadang pada umumnya, kopling yang ada di skutik juga memiliki usia pakai. Namun, tingkat keausannya sendiri tergantung dari bagaimana cara si pengemudi mengendarai skutiknya.
Technical Service Division PT Astra Honda Motor, Endro Sutarno mengatakan, ada kebiasaan pengendara motor yang malah membuat usia pakai kopling skutik menjadi lebih singkat.
Baca juga: Banyak yang Belum Paham, Ini Bedanya Berhenti dan Parkir
“Kebiasaan pengendara, skutik digas sambil ngerem juga yang membuat kampas kopling cepat aus,” ucap Endro kepada Kompas.com, Minggu (20/12/2020).
Efek dari kampas kopling yang aus ini yaitu van belt jadi sering selip. Selipnya van belt dengan kampas kopling yang membuat pengendara merasas skutiknya ngeden, sudah digas tapi tidak melaju dengan kencang.
Baca juga: Kencan Harian dengan Honda Scoopy 2020
Untuk pengecekan kampas sudah aus atau belum, biasanya akan dilakukan secara rutin setiap 8.000 km. Selain kampas rem yang dicek, Endro mengatakan kalau roller dan van belt juga turut diperiksa kondisinya.
Untuk pemakaian yang wajar, kampas kopling skutik bisa digunakan sampai 24.000 km sampai 35.000 km. Namun kembali lagi ke pengendara motornya, apakah memiliki kebiasaan kurang baik tadi atau tidak.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.