Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Motor Balap Lama Tak Dipakai, Periksa Dulu 4 Komponen Ini

Kompas.com - 13/12/2020, 10:21 WIB
Donny Dwisatryo Priyantoro,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pandemi membuat agenda balap jadi terganggu. Sepeda motor balap jadi lebih banyak menganggur daripada digeber di lintasan sirkuit. Namun demikian, perawatan rutin tetap harus dilakukan.

I Made Yoga Widnyana, Chief Mechanic Astra Honda Racing Team (AHRT), mengatakan, mekanik atau pemilik tim balap wajib mengetahui komponen-komponen krusial yang harus dijaga saat motor balap lama didiamkan.

Baca juga: Di Rumah Aja, Jaga Kondisi Tubuh Ala Pebalap AHRT

Berikut beberapa komponen yang dimaksud:
1. Baterai

Baterai spesifikasi balap biasanya memiliki fungsi discharge agar tidak rusak jika disimpan terlalu lama. Ada baiknya baterai rechargable ini di-discharge telebih dahulu sebelum disimpan.

Aki motor butuh perawatan agar performa tetap baikkompas.com Aki motor butuh perawatan agar performa tetap baik

"Setelah disimpan, cek tegangan baterai, dan lakukan pengisian baterai kembali jika diperlukan," ujar Yoga, dalam keterangan resminya.

2. Air Radiator

Pada regulasi balap, radiator harus diisi air dan tidak boleh diisi cairan coolant yang dijual di pasaran, maupun cairan bawaan pabrik. Air keran yang belum dimurnikan (distilasi) bisa jadi mengandung mineral dan logam.

"Sebelum disimpan dalam waktu lama, kuraslah air radiator. Pastikan air radiator terisi penuh sebelum kembali menyalakan mesin," kata Yoga.

Radiator juga diperbarui dengan sistem pendinginan lebih efektif.Suzuki/Motocycle.com Radiator juga diperbarui dengan sistem pendinginan lebih efektif.

3. Bensin

Sebelum disimpan terlalu lama, pastikan bensin dikuras dari tangki. Hal ini dilakukan untuk mencegah adanya bensin yang teroksidasi/ terpapar udara luar maupun zat kontaminan lain dalam waktu lama.

"Bensin yang sudah teroksidasi tersebut akan menyebabkan pembakaran mesin tidak sempurna. Dalam beberapa kasus bahkan bensin jenis ini dapat menyumbat lubang injektor yang mengakibatkan mesin motor tidak dapat menyala," ujar Yoga.

4. Oli

Penyimpanan oli dalam waktu lama sebenarnya tidak ada masalah. Hanya yang diperhatikan adalah usia pakai oli pada motor balap.

Baca juga: Tips Jaga Stamina Naik Motor ala Crosser AHRT

"Contohnya, pada ajang ARRC kelas AP250, oli berspesifikasi khusus Honda CBR250RR harus diganti setiap 500 km," kata Yoga.

Yoga menambahkan, jika oli sudah melewati usia pakai, maka bisa dikuras terlebih dahulu dan diisi kembali sebelum sesi latihan balap berikutnya. Dalam beberapa kasus, jika ada serpihan logam (gram) pada oil pan, maka oli harus dikuras dan diganti dengan yang baru. Hal ini dilakukan untuk mencegah kerusakan yang diakibatkan oleh sirkulasi oli yang sudah terkontaminasi.

Pebalap Asia Honda Racing Team (AHRT) kelas SuperSports 600cc,  Andi Farid Izdihar, saat tampil di race pertama Asia Road Racing Championshop (ARRC) 2019 di Sirkuit Suzuka, Jepang, Sabtu (29/6/2019).Dok. AHM Pebalap Asia Honda Racing Team (AHRT) kelas SuperSports 600cc, Andi Farid Izdihar, saat tampil di race pertama Asia Road Racing Championshop (ARRC) 2019 di Sirkuit Suzuka, Jepang, Sabtu (29/6/2019).

”Contoh, tersumbatnya saluran oli oleh serpihan logam yang berdimensi besar, atau aus berlebihan akibat gesekan parts bergerak dengan serpihan logam. Bahkan jika kontaminasi oli dinilai sudah terlalu parah, mesin tersebut diganti dengan mesin cadangan/spare karena berpotensi besar mengalami kerusakan (engine failure) jika dipaksa untuk digunakan balap,” ujar Yoga.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau