JAKARTA, KOMPAS.com – Ada dua jenis konstruksi yang ada pada ban, pertama yaitu radial dan satu lagi bias. Ban dengan konstruksi radial saat ini memang lebih sering digunakan pada bus antar kota antar provinsi (AKAP).
Namun sebelumnya, ada juga beberapa bus yang masih menggunakan ban bias. Alasannya karena ban bias diklaim akan lebih tahan jika sering menemui kontur jalan yang kurang baik daripada ban radial.
Lalu kenapa sekarang ban radial lebih sering digunakan pada bus AKAP?
Baca juga: Ganti Rugi Honda CBR1000RR SP, Harganya Setara Enam Unit Daihatsu Ayla
Tire and Rim Consultant dan Wakil Ketua Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia (Aptrindo) Jawa Tengah dan DI Yogyakarta, Bambang Widjanarko mengatakan, kalau bus AKAP tidak memakai ban radial, penumpang sepertinya tidak akan nyaman di jalan.
“Saya kira kalau bus tidak pakai ban radial, penumpangnya akan hilang semua. Zaman dulu saat masih memakai ban bias, banyak kaca jendela bus yang pecah karena karakter ban bias yang keras dan meloncat-loncat,” ucap Bambang kepada Kompas.com, Kamis (19/11/2020).
Bambang mengatakan, ban konstruksi radial lebih fleksibel, lentur dan lebih aman dari selip. Daya cengkeram ban radial juga jauh lebih baik dibanding ban bias.
Baca juga: Kasus Ayla Tabrak CBR1000RR, Ingat Lagi Pentingnya Jaga Emosi
“Bus larinya kencang, kalau menikung, enggak berani pakai ban bias. Jejak telapak ban radial juga lebih lebar dibanding ban bias sehingga cengkeramannya lebih baik,” kata Bambang.
Saat ini memang masih ada bus yang memakai ban bias. Biasanya bus tersebut digunakan di pedesaan dengan kontur jalan yang kurang baik, bukan seperti bus AKAP yang mayoritas sudah menggunakan jalan tol.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.