JAKARTA, KOMPAS.com - Banyak produsen otomotif yang menawarkan mobil dengan transmisi otomatis atau matik. Tak sedikit juga orang yang lebih memilih mobil matik dibanding mobil manual.
Mobil matik dianggap lebih praktis dan efisien dibandingkan mobil manual. Namun, dari segi perawatan, banyak yang menganggap mobil matik lebih mahal.
Baca juga: Begini Posisi Kaki yang Benar Saat Mengemudi Mobil Transmisi Matik
"Perawatan mobil matik memang lebih besar biayanya, terutama dalam hal pergantian oli," ujar Hermas Efendi Prabowo, pemilik bengkel spesialis mobil bertransmisi otomatis Worner Matic, kepada Kompas.com, beberapa waktu lalu.
Namun, menurut Hermas, pada mobil matik perawatan lainnya hampir tidak ada. Sementara mobil manual, perawatan berupa ganti olinya juga ada. Selain itu, mobil manual juga interval penggantian kampas koplingnya juga lebih pendek daripada matik.
"Interval pergantian kampas kopling pada mobil manual bisa 2 tahun sekali. Apalagi, jika pengemudinya masih belum lancar," kata Hermas.
Hermas menambahkan, pada mobil matik, interval pergantian kampas kopling bisa mencapai 5 tahun atau bahkan 10 tahun sekali.
Baca juga: 6 Kesalahan Umum yang Sering Dilakukan Pengemudi Mobil Transmisi Matik
Selama periode tersebut, menurutnya, transmisi matik hanya perlu perawatan berupa ganti oli saja. Sedangkan pada mobil bertransmisi manual, selain pergantian oli, ditambah lagi dengan kampas kopling.
"Jangan lupa, faktor lain seperti benefit yang ditawarkan mobil matik. Mobil manual perlu injak kopling terus, sehingga lebih cepat gagal, sementara matik tinggal injak pedal gas," ujar Hermas.
Selain itu, faktor psikologis juga perlu diperhitungkan. Pengemudi mobil manual, menurut Hermas, sering kelelahan atau stres. Berbeda dibanding orang yang bawa mobil matik.
"Tingkat stresnya mungkin berbeda jika menggunakan mobil manual dan matik. Tapi, mengonversi hal tersebut ke rupiah itu yang cukup sulit," kata Hermas.
Kelebihan dan kekurangan pada masing-masing tipe transmisi ini yang jarang diperhitungkan secara materi. Berapa besar biaya yang dikeluarkan akibat penggunaan mobil manual atau sebaliknya.
Hermas mengatakan, sebagian besar orang hanya terpaku pada masalah pergantian oli saja, tanpa memertimbangkan faktor yang lain.
Baca juga: Nyetir Mobil Transmisi Matik, Jangan Biasakan Injak Rem Pakai Kaki Kiri
"Jika dilihat dari faktor tunggal, mobil matik penggantian olinya memang lebih boros. Tapi, kalau lihat penggantian kampas koplingnya, matik lebih lama dibanding manual," ujar Hermas.
Jadi, sebaiknya dilihat dari tiga parameter. Selain pergantian oli dan kampas kopling, juga melihat efek psikologisnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.