Konsumsi Pertalite dkk Meningkat Selama Oktober 2020

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Pertamina (Persero) melalui Marketing Operation Region (MOR) II mencatat adanya peningkatan konsumsi bahan bakar minyak nonsubsidi selama Oktober 2020.

Pada keterangan perseroan, dinyatakan bahwa konsumsi BBM jenis Pertalite, Pertamax, dan Pertamax Turbo (gasoline) pada periode tersebut mencapai 147.000 kiloliter (KL), naik 5 persen secara bulanan.

Adapun jika dibandingkan dengan rata-rata konsumsi sebelum pandemi virus corona alias Covid-19 di Januari dan Februari tahun ini, hanya selisih 2 persen atau 150.000 KL.

Baca juga: Mitos atau Fakta, Kaca Mobil Terbuka Bisa Merusak AC?

KOMPAS/HERU SRI KUMORO Ilustrasi SPBU Pertamina.

Unit Manager Communication, Relations & CSR MOR II PT Pertamina Umar Ibnu Hasan menjelaskan, peningkatan ini seiring dengan kepercayaan warga Indonesia dalam menggunakan bahan bakar berkualitas bagi kendaraannya.

"Konsumsi bahan bakar berkualitas (BBK) terbaik seperti Pertamax Turbo dan Pertamina Dex sangat naik dan digemari. Ini seiring dengan meningkatnya minat, kepedulian, dan kesadaran masyarakat terhadap penggunaan BBM," katanya, Senin (9/11/2020).

Pertamax Turbo, lanjut Umar, dalam periode yang sama berhasil naik 13 persen yakni dari 1.040 KL jadi 1.175 KL secara bulanan. Sedangkan Pertamina Dex naik 11 persen dari 940 KL menjadi 1.040 KL.

Baca juga: Hari Ini Underpass Senen Extension Mulai Diuji Coba, Berikut Arus Lalu Lintasnya

KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG Petugas SPBU menggunakan alat pelindung wajah saat melayani pengendara di SPBU Pertamina 31.128.02 di Jl. Letjen M.T. Haryono, Jakarta Timur, Senin (1/6/2020). Penggunaan alat pelindung wajah (Face Shield) tersebut sebagai salah satu upaya untuk melindungi diri saat berhubungan langsung dengan pengendara dalam pencegahan penyebaran COVID-19.

Sementara untuk konsumsi BBM jenis Pertamina Dex dan Dexltie (gasoil) secara keseluruhan pada Oktober 2020 naik sebesar 6 persen dibandingkan dengan konsumsi pada September 2020 yaitu dari 4.500 KL menjadi 4.800 KL.

Umar menambahkan, peningkatan konsumsi ini juga dipicu libur panjang akhir Oktober 2020, seiring dengan era kenormalan baru yang mulai banyak beroperasinya sarana transportasi umum maupun kendaraan pribadi, industri, pusat perbelanjaan, dan pelaku UMKM.