JAKARTA, KOMPAS.com - Pebalap Repsol Honda Alex Marquez mulai memahami mengapa RC213V kerap menuai banjir kritikan dan dicap sulit naik podium.
Dilansir dari motorsport.com, sebelumnya hal ini juga telah diakui oleh Cal Crutchlow yang menyebutkan bahwa motor tersebut lebih sulit dikendalikan dibandingkan versi 2019.
Seperti diketahui, tidak ada pebalap Honda yang berhasil naik podium selama delapan seri pertama hingga akhirnya Alex Marquez berhasil meraih dua podium beruntun usai finish kedua di Le Mans dalam litasan basah dan Aragon dalam kondisi kering.
Baca juga: Abai Periksa Radiator Jadi Penyebab Utama Mesin Overheat
“Saya mulai mengerti mengapa semua orang mengatakan Honda adalah motor yang sulit. Ini karena Anda harus kuat di semua poin,” ujar Alex Marquez dikutip dari motorsport, Kamis (22/10/2020).
“Tidak seperti Yamaha, mereka perlu banyak fokus pada tikungan dan akselerasi. Mungkin Ducati lebih fokus pada akselerasi saja. Tapi dengan Honda Anda harus kuat di semua poin, pengereman, kecepatan menikung, dan juga akselerasi,” lanjut Alex Marquez.
Baca juga: Stop Truk Oleng di Jalanan, Membahayakan Diri Sendiri dan Orang Lain
Alex Marquez melanjutkan, poin-poin tersebut sangat menuntut kerja keras rider, karena fisik pebalap benar-benar dibutuhkan untuk selalu berkendara mencapai limit.
“Jika santai sedikit, Anda bisa kehilangan waktu sedetik. Pebalap bisa tertinggal jauh dari rival-rivalnya. Inilah alasan mengapa Honda sangat sulit ditaklukan,” ujar adik Marc Marquez ini.
Namun, Alex Marquez merasa lega akhirnya bisa menyatu dan mulai memahami RC213V. Hal ini dibuktikan dengan podium yang dihasilkan selama dua seri terakhir.
“Saya mulai menikmatinya, dan mulai memahami motor ini lebih baik,” tuturnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.