Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menperin Usul Pangkas PKB, Gaikindo Bilang Belum Cukup

Kompas.com - 22/09/2020, 08:22 WIB
Stanly Ravel,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Beberapa strategi guna mendongkrak daya beli masyarakat, sudah disiapkan pemerintah untuk menggerakan kembali pasar otomotif Tanah Air yang babak belur imbas pandemi Covid-19.

Salah satu mengenai usulan pemangkasan pajak kendaraan bermotor (PKB) sebesar 0 persen sudah disampaikan Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita. Menperin mengaku, sudah mengusulkan relaksasi PKB mobil baru sebesar 0 persen kepada Menteri Keuangan.

Lalu apakah keputusan tersebut bakal efektif untuk merangsang minat beli masyarakat, apalagi melihat dari kondisi Covid-19 yang sampai saat ini tak kunjung rampung.

Baca juga: Toyota Mulai Menuai Penjualan Digital di Tengah Pandemi

Ketika menanayakan usulan ini, Ketua I Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) Jongkie Sugiarto mengatakan, bila naik tidaknya daya beli masyarakat akan tergantung dari relaksasi apa saja yang diberikan.

"Itu akan tergantung dari seberapa besar potongan pajak yang bisa diberikan, lalu pajak-pajaknya sendiri itu apa saja yang dipotong, kan ada PPN, lalu pajak penjualan barang mewah (PPnBM), Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB), dan PKB," tulis Jongkie dalam pesan singkatnya kepada Kompas.com, Senin (21/9/2020).

Artinya, bila hanya mengandalkan pemangkasan PKB saja, maka tidak akan terlalu efektif merangsang minat atau daya beli masyarakat akan mobil baru.

Sebelumnya, melansir dari situs resmi Gaikindo, Jongkie menjelaskan asosiasi telah mengusulkan pemerintah untuk mengabulkan insentif yang tepat sasaran agar dapat dimanfaatkan masyarakat.

Baca juga: Pandemi Tak Kunjung Usai, Gaikindo Revisi Target Penjualan Lagi

Usulan yang dimaksud tak hanya memangkas PKB saja, tapi juga pajak-pajak lain yang sudah disebutkan tadi. Dengan harapan, masyarakat bisa membeli mobil baru, dan berdampak pada industri yang bisa kembali bekerja penuh.

Ketika menanyakan tanggapan dari salah satu agen pemegang merek (APM), Yusak Billy, Business Innovation and Sales & Marketing Director PT Honda Prospect Motor (HPM), setuju bila dengan adanya relaksasi pajak dapat memberikan pengaruh positif terhadap pasar.

"Tapi tentunya kami juga akan mempelajari secara lebih lengkap dan detail mengenai aturan dan pelaksanaannya agar dapat menyesuaikan strategi dan mempelajari seberapa besar dampaknya terhadap penjualan," ucap Billy kepada Kompas.com.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi Akun
Proteksi akunmu dari aktivitas yang tidak kamu lakukan.
199920002001200220032004200520062007200820092010
Data akan digunakan untuk tujuan verifikasi sesuai Kebijakan Data Pribadi KG Media.
Verifikasi Akun Berhasil
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau