JAKARTA, KOMPAS.com – Ban pada kendaraan niaga berdasarkan konstruksinya, terbagi menjadi dua, ban bias dan radial. Sedangkan menurut tipenya, ada tube type (dengan ban dalam) dan tubeless (tanpa ban dalam).
Independent Tire Analyst dan Wakil Ketua Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia (Aptrindo) Bambang Widjanarko akan menjelaskan betapa pentingnya kondisi ban dalam yang digunakan, agar lebih awet saat digunakan.
“Fungsi ban dalam sangat vital sebagai pendukung ban luar. Nyawa dari ban luar ini juga tergantung dari kualitas ban dalamnya. Jika ban dalam bocor atau rembes, bahkan meledak, ban luar bisa rusak,” ucap Bambang kepada Kompas.com, Jumat (18/9/2020).
Baca juga: Kenapa Jumlah Bangku Bus Lebih Banyak di Sisi Kanan?
Bambang mengatakan, ban dalam itu harus tahan terhadap gesekan atau panas, kedap atau anti bocor, memiliki persentase kemuluran atau melar yang rendah, memiliki ketebalan yang merata di semua sisi, tahan benturan, dan mampu mewadahi tekanan udara tinggi.
Ban dalam juga bisa aus, artinya mengeras atau jadi melar, sehingga berbahaya jika digunakan lagi. Bambang menyarankan, jika ban luar diganti, maka ban dalam juga turut diganti dengan yang baru.
“Kalau ban dalam mudah melar, nanti lama-lama akan melipat dan berpotensi terjepit, lalu sobek. Kemudian jangan terjebak dengan jenis karet yang tidak ulet, walaupun tebal, tapi rapuh,” kata Bambang.
Baca juga: Pilihan Mobil Dua Pintu dengan Banderol Murah
Bahan ban dalam yang tidak ulet, ketika kena benturan, bisa langsung meledak karena daya elastisitasnya yang buruk. Bambang mengatakan, ban dalam yang baik biasanya terbuat dari karet sintetis atau butyl.
“Butyl mempunyai kemampuan menahan panas yang lebih baik daripada karet alam,” kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.