Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Truk yang Pakai Ban Ganda, Bagian Mana yang Lebih Cepat Aus?

Kompas.com - 16/09/2020, 20:22 WIB
Muhammad Fathan Radityasani,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Kendaraan niaga seperti truk menggunakan ban belakang model ganda. Pemakaian ini dikarenakan distribusi beban bagian belakang truk lebih besar dibanding depan, perbandingannya 85:15.

Seperti umumnya ban yang digunakan, tentunya akan mengalami yang namanya aus atau botak. Pada ban ganda, bagian manakah yang lebih cepat aus?

On Vehicle Test Manager PT Gajah Tunggal Tbk., Zulpata Zainal mengatakan, ban ganda yang ada di truk akan aus pada waktu yang bersamaan, bukan bagian dalam atau luar yang botak lebih dulu.

Baca juga: Memanaskan Mesin Mobil yang Tak Dipakai Selama PSBB Harus Setiap Hari?

Colt Diesel kendaran niaga MitsubishiStanly/KompasOtomotif Colt Diesel kendaran niaga Mitsubishi

“Lebih jelasnya, ban belakang kan axle nya sama, bak atau sasis dipanggul oleh as roda sehingga penekanannya sama,” ucap Zulpata kepada Kompas.com, beberapa waktu lalu.

Sebenarnya bisa saja ban ganda memilik tingkat keausan yang berbeda. Zulpata menjelaskan, jika keausan ban tidak sama, ada masalah dengan ban tersebut.

“Misalnya ukuran antara ban bagian dalam dan luar tidak sama. Selain itu jika memakai ban yang baru dan lama pada bagian belakang. Paling krusial, kedua ban memiliki tekanan udara yang berbeda,” kata Zulpata.

Baca juga: Mobil Matik Terparkir Lama Saat PSBB, Sebaiknya Posisi Transmisi di P atau N?

Independent Tire Analyst dan Wakil Ketua Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia (Aptrindo) Jawa Tengah dan DI Yogyakarta Bambang Widjanarko mengatakan, kalau keausan ban ganda tidak bareng, berarti ada sistem distribusi beban yang salah.

“Distribusi beban yang salah seperti tidak imbang sisi kanan dan kirinya atau bisa juga dari keselarasan antar dua ban gandanya,” ucap Bambang kepada Kompas.com.

ban belakang busyudha.blogspot ban belakang bus

Bambang mengatakan, untuk menyelaraskan dua ban, caranya bukan dengan spooring, tetapi dari bearingnya yang bisa saja aus. Kalau bearingnya aus, keausan ban jadi tidak merata.

Ban itu penderita terakhir, bukan penyebab. Penyebab ban yang ausnya tidak merata, berasal dari sistem mekanis yang salah,” kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau