BERLIN, KOMPAS.com – Daimler Truck AG merilis konsep truk berbahan bakar hidrogen Fuel-Cell yang dinamai Mercedes Benz GenH2. Konsep truk GenH2 ini diciptakan untuk heavy duty truck dengan jarak perjalanan yang jauh.
Walaupun menggunakan bahan bakar hidrogen, GenH2 tetap memberikan kostumer performa, daya tahan, keandalan, keamanan dan efisiensi yang sama dengan truk diesel pada umumnya.
“Seperti truk diesel, GenH2 didesain dengan GVW 40 ton dan muatan 25 ton. Dengan menggunakan hidrogen cair, GenH2 bisa menempuh jarak sampai 1.000 km tanpa harus mengisi kembali,” ucap Sven Ennerst, Member of the Board of Management of Daimler Truck AG for Development, Procurement and the China Region, dalam rilis online, Rabu (16/9/2020).
Baca juga: Banyak yang Masih Salah Kaprah Bagaimana Cara Matikan Mesin Mobil
Dengan kemampuan yang sama seperti truk diesel, GenH2 menjadi kendaraan niaga yang bebas dari CO2. Jika harus mengisi kembali hidrogen, prosesnya akan sama saja seperti mengisi solar. GenH2 memiliki dua tangki aluminium yang bisa menampung 40 kg hidrogen cair.
Truk GenH2 ini mulai bisa dicoba calon konsumen pada 2023, sedangkan produksi massal dimulai paruh ke dua dekade ini. Truck GenH2 yang diposisikan sebagai truk jarak jauh melengkapi kendaraan niaga listrik lainnya.
Misalnya seperti eActros, truk yang ditenagai baterai listrik ini yang memiliki jarak tempuh sekitar 200 km, cocok sebagai kendaraan niaga di perkotaan. eActros akan diproduksi tahun 2021.
Baca juga: Mengenal Kembali Pelat Nomor Dewa di Jalan Raya
Kemudian ada juga eActros LongHaul, dengan jarak tempuh yang lebih jauh sekitar 500 km, cocok untuk truk dengan perjalanan jauh, diperkirakan siap diproduksi tahun 2024.
Martin Daum, Chairman of the Board of Management of Daimler Truck AG and Member of the Board of Management of Daimler AG, mengatakan, adanya pilihan truk dengan baterai listrik dan fuel-cell memberikan kostumer banyak pilihan.
“Kombinasi produk ini memberikan kostumer pilihan-pilihan terbaik sesuai dengan kebutuhannya. Baterai listrik lebih cocok untuk kargo yang lebih ringan dan jarak dekat. Fuel-cell lebih disarankan untuk muatan berat dan jarak yang lebih jauh,” ucap Martin Daum dalam kesempatan yang sama.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.