JAKARTA, KOMPAS.com - Belajar dari video yang belum lama viral tentang kecelakaan Toyota Alphard dan Daihatsu Xenia terjadi di Tol Lingkar Luar Jakarta, pengemudi sebaiknya lebih memperhatikan tentang kecepatan dan jarak pengereman.
Sebab, salah satu penyebab kecelakaan mobil atau sepeda motor yang kerap terjadi di jalan adalah kecepatan yang sulit dikendalikan. Padahal, di setiap jalan sudah ditentukan kecepatan maksimal yang seharusnya dipatuhi.
Mengemudikan kendaraan terlalu cepat, semakin mempertinggi risiko terjadinya kecelakaan. Pasalnya semakin cepat kendaraan dipacu, jarak pengereman semakin jauh, belum lagi jika ditambah dengan kondisi jalan yang licin. Sehingga semakin kecil kemungkinan bisa menghindari objek tabrak.
Baca juga: Hasil Klasemen MotoGP 2020, Quartararo Lengser, Dovizioso Teratas
Training Director Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC), Jusri Pulubuhu, mengatakan, jarak pengereman ditentukan oleh banyak faktor.
1. Kondisi permukaan jalan, entah itu jalan dalam kondisi besar atau kering.
2. Kondisi ban. Semakin ban botak atau tidak sempurna kembangan membuat lebih rendah gesekannya.
3. Jenis rem yang digunakan.
“Antara mobil satu dan mobil lainnya, memiliki sistem pengereman atau jenis rem yang berbeda, ini akan ikut memengaruhi jarak pengereman pula,” ujar Jusri bebeberapa waktu lalu saat dihubungi Kompas.com.
4. Bobot kendaraan, mobil atau sepeda motor.
5. Cuaca.
6. Waktu pengereman.
7. Lokasi pengereman.
“Ini hitung berdasarkan tingkat ketinggian daratan dari permukaan laut. Di mana melakukan pengereman di daerah puncak dengan di Jakarta akan berbeda, karena pengaruh dari gaya gravitasi,” kata Jusri.
Baca juga: Detik-detik Podium Valentino Rossi Dicuri Joan Mir di Lap Terakhir
Jusri melanjutkan, jarak pengereman juga ditentukan oleh waktu reaksi, di mana terdiri dari dua jenis, reaksi manusia (1 detik) dan mekanik atau sistem rem (0,5 detik) yang jika dibulatkan dalam dunia safety menjadi total 2 detik.
Kondisi ini juga dipengaruhi beberapa faktor, yaitu:
1. Usia, di mana semakin tua usiannya (di atas 5 tahun) maka akan lebih lama waktu reaksinya.
2. Kondisi fisik pengemudi.
3. Ditentukan oleh gangguan mental, di pekerjaan atau rumah tangga.
4. Pengaruh obat alkohol.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.