Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemenhub Mau Operasikan Bus Listrik Canggih di Bali

Kompas.com - 27/08/2020, 07:42 WIB
Stanly Ravel,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) sedang merencanakan pembangunan sistem sarana transportasi modern di Bali.

Rencana tersebut bahkan digadang-gadang bakal menjadi pilot project untuk percontohan untuk ibu kota baru.

Proyek sarana transportasi tersebut meliputi kelengkapan armada bus, khususnya di bandara sampai lokasi wisata yang rawan kemacetan akibat maraknya penggunaan kendaraan pribadi di Pulau Dewata.

Menariknya, bukan hanya bus biasa yang digunakan, melainkan bus listrik atau trolleybus, bahkan sampai yang berteknologi autonomous alias bergerak tanpa sopir.

Baca juga: Karoseri Mulai Kurangi Modifikasi Sasis Bus

Pembahasan dan evaluasi

Direktur Angkutan Jalan Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kemenhub Ahmad Yani mengatakan, saat ini semuanya masih dalam tahap pembahasan dan evaluasi, terutama untuk penerapan bus swakemudi tersebut.

"Statusnya baru rencana karena masih harus evaluasi menyeluruh dulu apakah bisa diterapkan atau tidak. Kita sudah melakukan survei awal untuk arah utara ke selatan, tapi koridornya belum fix karena tidak bisa pakai jalan yang lama," ucap Yani kepada Kompas.com, Rabu (26/8/2020).

Ilustrasi autonomous buswww.straitstimes.com Ilustrasi autonomous bus

Menurut Yani, jalur lama antara Bali utara dan selatan tidak memungkinkan dari garis arah atau alignment-nya, baik itu vertikal maupun horizontal.

Namun, untuk lokasi di dalam kota, seperti dari Bandara menuju Central Park atau kawasan Kuta masih memungkinkan.

Bus otonom

Yani menegaskan, untuk bus otonom sendiri memang belum mendapat kepastian lantaran masih dalam tahapan perencanaan.

Untuk dalam waktu dekat, paling tidak, ada pengembangan sistem buy the service untuk bus-bus di Bali yang nantinya dikembangkan menjadi trolleybus.

Ilustrasi Trolleybuswww.themoscowtimes.com Ilustrasi Trolleybus

"Trolleybus memang sudah masuk perencanaan, tetapi nantinya hanya akan diterapkan pada koridor-koridor tertentu saja. Sistem ini dalam perencanaan juga tidak hanya di Bali, tapi ada empat kota lain, yaitu Yogyakarta, Palembang, Medan, dan Surakarta," kata Yani.

Baca juga: Kemenhub Hadirkan Konsep Buy The Service di Solo

"Namun, yang pasti tidak langsung karena masih harus ada evaluasi menyeluruh, pengoperasiannya atau penyedia busnya juga sampai saat ini belum, belum lagi hari melewati uji jalan, uji laik, dan lainnya," kata dia.

Hal senada juga disampaikan oleh Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kemenhub Budi Setiyadi.

Menurut dia, paling dekat yang memungkinkan untuk transportasi di Bali adalah trolleybus, untuk bus otonom sendiri mungkin baru akan di ibu kota baru.

Ilustrasi Trolleybushttps://pixabay.com/ Ilustrasi Trolleybus

"Otonom itu nanti di ibu kota baru mungkin baru bisa, kalau di Bali dari bus biasa nanti akan ke trolleybus. Pengembangannya bertahap dan fokusnya utama itu nanti untuk layanan di bandara," kata Budi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau