Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemenhub Hadirkan Konsep Buy The Service di Solo

Kompas.com - 06/07/2020, 08:42 WIB
Stanly Ravel,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Darat, meluncurkan layanan transportasi berbasis Buy The Service di Surakarta, Jawa Tengah.

Layanan bernama Teman Bus yang memiliki arti Transportasi Ekonomis, Mudah, Andal, dan Nyaman ini bisa dinikmati secara cuma-cuma oleh masyarakat dalam kurun waktu tertentu.

Sistem membeli layanan untuk angkutan massal perkotaan kepada operator ini berjalan melalui lelang yang berbasis standar pelayanan minimal (SPM). Program ini merupakan yang kedua setelah sebelumnya di Palembang pada awal Juni 2020 lalu.

Baca juga: Terapkan Konsep Tempat Duduk Berjarak, Ini Harapan Pengusaha Bus

Budi Setiyadi, Direktur Jenderal Perhubungan Darat (Dirjen Hubdat), mengatakan bila operasional Teman Bus di Solo akan melayani masyarakat yang beraktivitas dalam empat koridor.

"Koridor 1 daro Bandara Adi Sumarmo-Terminal Palur, Koridor 2 Terminal Kerten-Terminal Palur, Koridor 3 Terminal Kartosuro-Tugu Cembengan, dan Koridor 4 untuk rute Terminal Kartosuro-Terminal Palur via Terminal Tirtonadi dan saat ini masyarakat dapat menggunakannya secara gratis," kata Dirjen Budi, dalam keteranganya, Minggu (5/7/2020).

Dengan hadirnya layanan tersebut, Budi berharap headway atau waktu antar bus satu dengan lainnya bisa lebih cepat. Masyarakat yang menunggu di halte juga tidak boleh lama, minimal 10 menit dan menggunakan aplikasi di ponsel untuk mengecek lokasi bus

Layanan Teman Bus dengan basis Buy The Service resmi beroperasi di SoloKemenub Layanan Teman Bus dengan basis Buy The Service resmi beroperasi di Solo

Untuk dapat menggunakan aplikasi Teman Bus, masyarakat cukup mengunduhnya di Playstore dan Appstore pada masing-masing ponselnya. Sementara bus yang digunakan dalam layanan Buy The Service menggunakan ukuran sedang berkapasitas 40 penumpang dengan tipe low entry dan high deck untuk mendukung disabilitas kursi roda.

"Kita harus mengakomodir teman-teman disabilitas. Bus ini dilengkapi 2 pintu di depan dengan low entry dan belakang dengan high deck. Saat ini baru mulai jalan dua koridor, namun nakan beroperasi penuh empat koridor," kata Budi.

Pengembangan angkutan umum massal berbasis jalan di wilayah perkotaan, merupakan program yang dirancang oleh Direktorat Angkutan Jalan Ditjen Hubdat.

Baca juga: Ini Aturan Naik Bus Tingkat Werkudara di Solo Selama Pandemi

 

Tujuannya agar bisa mengintervensi pengembangan angkutan umum perkotaan sehingga muncul terobosan yang inovatif dan responsif terhadap program bantuan bus selama ini yang dinilai kurang berhasil.

Karena itu, dengan konsep Buy The Service, program ini akan didukung manajemen pengelola yang akan melaksanakan monitoring dan evaluasi dengan menggunakan sistem operasional kendaraan.

Mulai dari sistem operasional, sistem pemeliharaan, sistem pengelolaan keuangan, dan sistem SDM melalui format digitalisasi secara real time, serta diharapkan menuju angkutan umum yang lebih profesional.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau