Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Honda Tiger 2003 Scrambler

Kompas.com - 08/07/2020, 09:42 WIB
Gilang Satria,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

SLEMAN, KOMPAS.com - Honda Tiger 2003 ini tadinya sempat mangkrak di salah satu bengkel custom. Karena sayang, sang pemilik akhirnya memindahkannya ke Blacksmith Custom di Sleman.

Sigid Widodo, punggawa Blacksmith Custom, mengatakan, setelah tukar pikiran dengan sang pemilik mengenai desain dan tema, diputuskan membuat scrambler karena simpel dan nyaman dipakai harian.

Untuk mendapat proporsi yang diinginkan, Sigid harus membuat ulang bagian sasis belakang dari nol menggunakan pipa ukuran ¾ inci. Tapi bagian depan tetap mempertahankan original milik Tiger.

Baca juga: Inazuma, Scorpio, atau Tiger, Pilih Mana buat Bahan Modifikasi?

 
 
 
View this post on Instagram
 
 

Oleh-oleh Kustomfest 2017 #kustomfest2017 #scrambler #caferacer #trailclassic #caferacerindonesiaofficial #ngayodjoracer #custombike #custombikeenthusiast #plethuk #tiger2000

A post shared by Blacksmith Custom (@blacksmithcustom) on Nov 4, 2017 at 5:58pm PDT

 

“Karena rangka bagian depan masih ori milik Tiger, akibatnya kita harus sedikit menyesuaikan cover bodi ke rangka tersebut,” kata Sigid mengutip Kustomfest, Selasa (7/7/2020).

Kaki-kaki dibuat lebih kekar. Suspensi depan copotan Honda CB650. Sedangkan bagian belakang mengadopsi Daytona ukuran 36 agar lebih tinggi dan mumpuni saat diajak off road atau naik bukit.

Supaya mesin tidak terbentur dengan batu saat hillclimb, ia pasang engine guard dari bahan almunium.

“Body saya bikin seminimal mungkin biar kesan entengnya dapet. Seperti tutup aki yang berukuran kecil. Meski kecil tapi tetap harus memperhatikan estetika juga,” kata Sigid.

Honda Tiger Scrambler Foto: Kustomfest Honda Tiger Scrambler

Kemudian sektor penerangan terutama headlamp custom dari produk Polaris ukuran 3,5 inchi. Sigid mengatakan butuh waktu yang cukup lama untuk menyelesaikan area lampu utama.

“Headlamp itu menentukan semuanya. Bagi saya, headlamp itu seperti muka. Kalau muka jelek maka semuanya jadi ikut jelek,” katanya.

Bagian mesin hanya dilakukan sentuhan ringan seperti porting and polish kepala silinder. Sekadar agar lebih responsif saat akselerasi karena sebenarnya mesin standar sudah cukup mumpuni.

"Untuk menjaga suhu oli mesin tetap stabil saat diajak menerjang kemacetan maka dipasang oil cooler aftermarket," kata Sigid.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau