Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Alasan Kenapa Ganjil Genap Jakarta Belum Diterapkan Lagi

Kompas.com - 02/07/2020, 06:42 WIB
Stanly Ravel,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Meski sudah memasuki masa transisi Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), namun hingga saat ini aturan pembatasan kendaraan pribadi dengan metode ganjil genap belum juga dilakukan oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI.

Ketika menanyakan hal ini, Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta Syafrin Liputo, mengatakan sampai saat ini pihaknya masih melakukan sejumlah evaluasi serta kajian sebelum implementasinya nanti diputuskan oleh Gubernur DKI Jakarta.

"Belum ada perubahan, masih kami lakukan evaluasi-evaluasinya. Namun secara tahapan memang sekarang lebih mendetail evaluasinya, mengenai jumlah rata-rata kendaraan, kemacetan, dan kepadatannya," ucap Syafrin kepada Kompas.com belum lama ini.

Baca juga: Ganjil Genap Jakarta Tinggal Tunggu Tanggal Main

"Tapi memang secara penerapannya kapan, itu belum bisa kami pastikan karena menunggu keputusan juga dari Gubernur. Evaluasi yang kami lakukan juga akan dikaji lagi oleh tim gugus tugas penanganan Covid-19," kata dia.

Sejumlah petugas gabungan memberi arahan kepada pengendara mobil pada uji coba ganjil genap di ruas Tol Jagorawi, Jakarta, Senin (16/4/2018). Uji coba yang dilakukan setiap hari Senin-Jumat kecuali hari libur nasional tersebut dimulai pukul 06.00 hingga 09.00 WIB diharapkan dapat mengurai kemacetan.MAULANA MAHARDHIKA Sejumlah petugas gabungan memberi arahan kepada pengendara mobil pada uji coba ganjil genap di ruas Tol Jagorawi, Jakarta, Senin (16/4/2018). Uji coba yang dilakukan setiap hari Senin-Jumat kecuali hari libur nasional tersebut dimulai pukul 06.00 hingga 09.00 WIB diharapkan dapat mengurai kemacetan.

Lebih lanjut Syafrin mengakui memang ada tren kenaikan volume kendaraan di Jakarta sejak masa PSBB transisi. Namun demikian, kondisi tersebut dinilai masih normal lantaran terjadi hanya pada jam-jam sibuk saja.

Bahkan kepadatannya pun belum sama seperti saat kondisi normal atau sebelum pandemi di awal tahun lalu. Keramaian lalu lintas juga diakui Syafrin karena banyak masyarakat yang beralih menggunakan kendaraan pribadi.

Kondisi tersebut dikarenakan adanya kekhawatiran masyarakat terhadap penularan Covid-19 apabila menggunakan transportasi umum. Tidak heran, bila pada jam sibuk seperti pagi dan sore hari beberapa jalan mengalami kepadatan.

Baca juga: Pemprov DKI Ketar-ketir Soal Kelanjutan Ganjil Genap Jakarta

"Memang masih normal, namun bukan berarti kami tidak melakukan pantauan. Tetap kami lihat dan evaluasi mengikut data perkembangan Covid-19 juga. Jadi bila keputusan sudah ada pasti juga akan dilaksanakan kembali," kata Syafrin.

Sejumlah kendaraan terjebak kemacetan di Jalan Mampang Prapatan, Jakarta, Senin (8/6/2020). Pada pekan pertama penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) transisi dan hari pertama dimulainya kembali aktivitas perkantoran, arus lalu lintas di sejumlah jalan di DKI Jakarta terpantau padat hingga terjadi kemacetan. ANTARA FOTO/Reno Esnir/wsj. Sejumlah kendaraan terjebak kemacetan di Jalan Mampang Prapatan, Jakarta, Senin (8/6/2020). Pada pekan pertama penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) transisi dan hari pertama dimulainya kembali aktivitas perkantoran, arus lalu lintas di sejumlah jalan di DKI Jakarta terpantau padat hingga terjadi kemacetan.

Sementara itu, Kasubdit Gakkum Ditlantas Polda Metro Jaya AKBP Fahri Siregar mengatakan, pihaknya pun menunggu arahan dan putusan dari Pemprov DKI terkait pemberlakukan ganjil genap.

Fahri menjelaskan untuk evaluasi, kepolisian juga melakukan hal serupa yang hasilnya tetap melihat dari kondisi di lapangan. Untuk saat ini sendiri, Fahri menjelaskan pihaknya masih menunggu beberapa hasil terkait adanya kebijakan pembatasan jam kantor serta penggunaan sepeda.

Baca juga: Ini Rincian Tarif Perpanjangan dan Bikin Smart SIM

"Pemprov DKI kan sudah membatasi jam kerja menjadi dua shift, pagi hari itu ada dari jam 07.00 WIB dan yang sedikit siang mulai 09.00 WIB. Pulangnya juga demikian, ada kantor yang bubar jam 16.00 WIB ada yang 18.00 WIB, jadi dari situ kita lihat apakah ada tren lalu lintas yang menurut atau tidak," ucap Fahri.

Warga berolah raga di kawasan JaIan Sudirman, Jakarta, Minggu (28/6/2020). Warga tetap berolah raga meski Hari Bebas Kendaraan Bermotor (HBKB) atau Car Free Day (CFD) ditiadakan di kawasan Jalan Sudirman-Thamrin dengan alasan menghindari terjadinya kerumunan warga untuk mencegah penyebaran COVID-19.ANTARA FOTO/GALIH PRADIPTA Warga berolah raga di kawasan JaIan Sudirman, Jakarta, Minggu (28/6/2020). Warga tetap berolah raga meski Hari Bebas Kendaraan Bermotor (HBKB) atau Car Free Day (CFD) ditiadakan di kawasan Jalan Sudirman-Thamrin dengan alasan menghindari terjadinya kerumunan warga untuk mencegah penyebaran COVID-19.

"Termasuk kebijakan baru ini yang mendorong masyarakat menggunakan sepeda. Apakah kebiasaan ini nanti bis menekan kendaraan bermotor atau tidak sehingga berimbas pada berkurangnya volume kendaraan, itu juga masih dievaluasi karena masih baru," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau