Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Inreyen Masih Berlaku pada Mobil Keluaran Terbaru?

Kompas.com - 09/06/2020, 16:22 WIB
Ruly Kurniawan,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pada periode awal kepemilikan mobil baru, ada beberapa pantangan yang harus diperhatikan. Satu di antaranya, ialah tidak dianjurkan untuk langsung tancap gas karena berkaitan dengan inreyen.

Hal ini dilakukan supaya kendaraan tidak kaget yang berujung timbulnya masalah pada komponen tertentu. Sebab, mobil baru memerlukan masa adaptasi karena baru keluar dari pabrik (inreyen).

Executive Coordinator Technical Service Division PT Astra Daihatsu Motor Bambang Supriyadi menjelaskan, inreyen adalah prosedur untuk mengkondisikan komponen di dalam mesin yang baru bergerak dan mendapat beban supaya antar komponen saling menyesuaikan.

Namun seiring dengan perkembangan zaman, apakah inreyen pada mobil baru tetap diperlukan?

Baca juga: Seberapa Penting Masa Inreyen pada Motor Baru?

"Saat ini sebenarnya yang diperlukan itu inreyen pada sisi pengemudi karena perlu adaptasi terhadap fungsi, cara kerja, handling, dan sebagainya. Sementara di sisi mobil, tidak perlu," kata Bambang saat dihubungi Kompas.com, Selasa (9/6/2020).

"Ini karena dengan perkembangan teknologi material dan oli mesin maka keausan dan kepresisian antar komponen mesin bisa dikontrol," lanjut dia.

Meski demikian, pemilik mobil masih tetap harus waspada dengan sejumlah komponen lain yang mendukung kinerja mesin, misalnya karet ban dan rem. Maka, saat mobil baru datang ke garasi sebisa mungkin jangan langsung tancap gas dahulu.

"Selain karena karet ban mobil belum cukup elastis untuk bisa menapak sempurna di jalan, komponen rem juga belum terlalu pakem. Jadi tetap gunakan mobil dengan hati-hati, normal saja sembari adaptasi," ujar Technical Service Division Head PT ADM Anjar Rosjadi.

Baca juga: Mobil Keluaran Terbaru Tak Perlu Dipanaskan, Mitos atau Fakta?

Di sisi lain, sebagaimana dikatakan Kepala Bengkel Auto2000 Cilandak Suparna, pada bagian internal mesin di mobil baru juga masih terdapat gram atau ampas besi yang belum hilang sepenuhnya.

Dikhawatirkan, gram tersebut bersirkulasi dan menumpuk di salah satu sudut mesin, sehingga mengganggu kinerjanya.

“Saat inreyen kendarai mobil secara normal, jangan mengerem secara mendadak, karena daya cengkeram kampas rem masih minim. Untuk mobil manual, jangan berganti gigi di rpm tinggi atau melakukan perpindahan dengan cepat,” kata Suparna.

“Segera ganti oli saat odometer sudah 1.000 km, untuk membuang sisa gram yang ada di mesin baru,” ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE
 
Pilihan Untukmu
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

News

Polisi Gali Motif Eks Kapolres Ngada Cabuli Anak dan Jual Videonya ke Situs Australia

api-1 . NEXT-READ-V2
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Brandzview

Jadikan Ramadhan Makin Seru, Segera Persiapkan Jadwal Imsakiyah dan Kebutuhan Lain Berikut

api-1 .
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Regional

Terungkap Identitas Penumpang Alphard Putih Saat Insiden Patwal Tendang Pemotor di Puncak

api-1 . NEXT-READ-V2
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Money

Pemesanan Tukar Uang Baru BI Dibuka Pukul 09.00 WIB, Ini Cara Daftarnya

api-1 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Travel

Jembatan Gantung Terpanjang Dunia di Bogor yang Kini Disegel

api-1 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

News

Gugat UU Hak Cipta, Ariel dkk Minta Boleh Nyanyikan Lagu Tanpa Izin Pencipta Asal Bayar Royalti

api-1 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Brandzview

Mau Puasa dengan Tenang? Pastikan Jadwal Imsakiyah dan Kebutuhan Ramadhan Lain Sudah Siap

api-1 .
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

News

Usai Diperiksa Kejagung, Ahok: Saya Juga Kaget, Kok Gila Juga

api-1 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Travel

Penukaran Uang Baru 2025 Dibuka Lagi 16 Maret, Ini Cara dan Syaratnya

api-1 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Regional

Kapolres Ngada Bayar Rp 3 Juta untuk Berhubungan Intim dengan Anak 6 Tahun di Hotel Kupang

api-1 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Prov

Link Live Streaming Semen Padang vs Persib Bandung di Liga 1, Prediksi, H2H, dan Klasemen

api-1 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Regional

Korban Pertamax Campur Air Diganti Rugi Rp 1 Juta, SPBU Minta Videonya Dihapus

api-1 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Hype

Istri Ungkap Penyebab Wendi Cagur Dilarikan ke Rumah Sakit

api-1 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

News

Dedi Mulyadi Cari Kades yang Marah soal Pembongkaran Bangunan Liar di Bekasi

api-1 . POPULAR-INDEX


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi Akun
Proteksi akunmu dari aktivitas yang tidak kamu lakukan.
199920002001200220032004200520062007200820092010
Data akan digunakan untuk tujuan verifikasi sesuai Kebijakan Data Pribadi KG Media.
Verifikasi Akun Berhasil
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau