JAKARTA, KOMPAS.com - Pada periode awal kepemilikan mobil baru, ada beberapa pantangan yang harus diperhatikan. Satu di antaranya, ialah tidak dianjurkan untuk langsung tancap gas karena berkaitan dengan inreyen.
Hal ini dilakukan supaya kendaraan tidak kaget yang berujung timbulnya masalah pada komponen tertentu. Sebab, mobil baru memerlukan masa adaptasi karena baru keluar dari pabrik (inreyen).
Executive Coordinator Technical Service Division PT Astra Daihatsu Motor Bambang Supriyadi menjelaskan, inreyen adalah prosedur untuk mengkondisikan komponen di dalam mesin yang baru bergerak dan mendapat beban supaya antar komponen saling menyesuaikan.
Namun seiring dengan perkembangan zaman, apakah inreyen pada mobil baru tetap diperlukan?
Baca juga: Seberapa Penting Masa Inreyen pada Motor Baru?
"Saat ini sebenarnya yang diperlukan itu inreyen pada sisi pengemudi karena perlu adaptasi terhadap fungsi, cara kerja, handling, dan sebagainya. Sementara di sisi mobil, tidak perlu," kata Bambang saat dihubungi Kompas.com, Selasa (9/6/2020).
"Ini karena dengan perkembangan teknologi material dan oli mesin maka keausan dan kepresisian antar komponen mesin bisa dikontrol," lanjut dia.
Meski demikian, pemilik mobil masih tetap harus waspada dengan sejumlah komponen lain yang mendukung kinerja mesin, misalnya karet ban dan rem. Maka, saat mobil baru datang ke garasi sebisa mungkin jangan langsung tancap gas dahulu.
"Selain karena karet ban mobil belum cukup elastis untuk bisa menapak sempurna di jalan, komponen rem juga belum terlalu pakem. Jadi tetap gunakan mobil dengan hati-hati, normal saja sembari adaptasi," ujar Technical Service Division Head PT ADM Anjar Rosjadi.
Baca juga: Mobil Keluaran Terbaru Tak Perlu Dipanaskan, Mitos atau Fakta?
Di sisi lain, sebagaimana dikatakan Kepala Bengkel Auto2000 Cilandak Suparna, pada bagian internal mesin di mobil baru juga masih terdapat gram atau ampas besi yang belum hilang sepenuhnya.
Dikhawatirkan, gram tersebut bersirkulasi dan menumpuk di salah satu sudut mesin, sehingga mengganggu kinerjanya.
“Saat inreyen kendarai mobil secara normal, jangan mengerem secara mendadak, karena daya cengkeram kampas rem masih minim. Untuk mobil manual, jangan berganti gigi di rpm tinggi atau melakukan perpindahan dengan cepat,” kata Suparna.
“Segera ganti oli saat odometer sudah 1.000 km, untuk membuang sisa gram yang ada di mesin baru,” ujarnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.