JAKARTA, KOMPAS.com - Salah satu tantangan terberat para pebalap MotoGP adalah cuaca. Sebagian besar pebalap menyukai balapan dengan kondisi trek kering. Namun, cuaca panas yang dihasilkan juga bisa sangat menantang.
Dikutip dari BoxRepsol.com, cuaca panas dapat berdampak cukup signifikan, baik bagi motor atau pebalap. Cuaca panas biasanya ditemui ketika balapan di sirkuit Sepang, Malaysia.
Baca juga: Daftar Komponen Motor Balap MotoGP dan Usia Pakainya
Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk menyiasati cuaca panas tersebut. Untuk para pebalap, persiapan fisik dilakukan untuk membiasakan diri atau beradaptasi.
Para pebalap akan melakukan latihan fisik dengan baju tambahan. Selain itu, latihan fisik juga dilakukan pada siang hari. Tak cukup sampai di situ, para pebalap biasanya juga akan melakukan sesi sauna.
Saat berada di trek, pebalap juga masih melakukan penyesuaian, seperti lebih banyak minum dan diet khusus. Lalu, di baju balap atau wearpack juga biasanya didesain berbeda, lebih banyak ventilasinya. Tak lupa, air minum berukuran 500 ml dibawa di baju balap saat mengendarai motor.
Baca juga: Jadwal MotoGP 2020 Terbaru, Asia Dijadwalkan Setelah November
Dalam kondisi cuaca yang panas, pebalap MotoGP bisa kehilangan berat badan 1,5 kg hingga 2,5 kg dalam sekali balapan atau sekitar 45 menit.
Sedangkan dampaknya pada motor, tentu saja ada, apalagi bagian mesinnya. Cuaca panas membuat oksigen di dalam silinder berkurang.
Artinya, bahan bakar yang masuk ke tangki juga sedikit berkurang. Hal ini menyebabkan motor sedikit berkurang tenaganya.
Bagian pengereman juga ikut terdampak. Rem karbon akan bekerja dengan baik pada suhu tertentu. Temperatur di atas atau di bawah suhu tertentu akan membuat rem karbon bekerja kurang baik.
Bagian lain yang terdampak dan cukup vital adalah ban. Dengan temperatur yang sangat tinggi, cengkraman ban akan berkurang. Kondisi ini membuat ban menjadi lebih selip dan terlalu panas. Sehingga, dapat merusak kondisi ban.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.