JAKARTA, KOMPAS.com - Busi merupakan komponen penting pada siklus pembakaran mesin berbahan bakar bensin. Penggunaan tipe busi yang tidak tepat dapat memberikan beberapa dampak buruk bagi kendaraan.
Pada dasarnya, setiap parbirkan sepeda motor sudah mempunya standar busi yang disarankan. Sehingga, kalau ingin mengganti busi dengan merek lain, sebaiknya dipastikan panjang ulirnya sama, karena jika tidak akan mengganggu pengapian.
Technical Service Division Astra Honda Motor (AHM), Endro Sutarno, mengatakan, pemilik kendaraan sebainya teliti dan tidak terkecoh busi dengan lebar ulir yang serupa, karena belum tentu memiliki fitur dan spesifikasi yang sama.
Baca juga: 3 Komponen Mobil Transmisi Manual yang Rawan Rusak
“Sebab penggunaan busi yang tidak tepat akan membuat penurunan kinerja mesin motor,” ujar Endro saat dihubungi Kompas.com, Selasa (19/05/2020).
Fungsi busi sendiri adalah, untuk memercikan api ke ruang mesin motor, sehingga terjadi proses pembakaran bensin yang akan menggerakan piston.
Baca juga: Distribusi Terkendala, Konsumen Renault Triber Batalkan Pemesanan
Jika busi terlalu pendek, akan terjadi penumpukan karbon. Sementara, kalau terlalu panjang, busi akan cepet overheat dan rawan terbentur piston.
Cara mudah agar tidak salah saat memilih busi adalah dengan melihat kode busi dan menggantinya dengan yang sama. Karena jika salah kode, dapat memperburuk kinerja mesin bahkan mengakibatkan banyak masalah.
“Salah pilih busi untuk kendaraan juga bisa berakibat carbon fouling, elektroda meleleh, ECU bermasalah, mesin menjadi susah untuk dihidupkan, dan knocking (mengelitik),” kata Endro.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.