JAKARTA, KOMPAS.com - PT Maxindo Renault Indonesia (MRI) tak menampik bahwa terkendalanya pengadaan dan distribusi unit Renault Triber di Indonesia berdampak pada pembatalan pemesanan oleh beberapa calon konsumen.
Pasalnya, mobil keluarga berharga murah tersebut mengalami penundaan pengiriman hingga lima bulan sejak perencanaan awal. Kendati demikian, diklaim masih cukup banyak pembeli yang setia menunggu.
"Keterlambatan ini hanya masalah kesiapan di negara pengekspor saja. Kami di Indonesia hanya mengikuti jadwal pengiriman dari negara yang mengekspor Triber ke sini," kata Chief Operationg Officer (COO) PT MRI, Davy J Tuilan dalam diskusi virtual, Senin (18/5/2020).
Baca juga: Harga Jual Renault Triber Naik Rp 15 Jutaan
"Kemudian ini memang waktunya cukup panjang dari kami mulai memperkenalkannya di GIIAS 2019. Memang harus diakui ada beberapa inden yang batal karena mereka tidak bisa menunggu terlalu lama," lanjut dia.
Adapun terkait angka pemesanan Triber saat ini, Davy enggan mengungkapkannya. Ia menyebut bahwa saat ini pihak diler tengah melakukan pendataan ulang usai kehadiran unit Triber transmisi manual di Indonesia.
"Total inden sejak kita perkenalkan di GIIAS 2019 itu ada sekitar 1.500 SPK. Tapi karena ada yang tidak bisa menunggu lama, kami lakukan pendataan lagi. Lalu ada juga konsumen yang tadinya mau menunggu varian matik, tapi begitu lihat manual dia memutuskan pindah," ujar dia.
Baca juga: Imbas Pandemi, Distribusi Renault Triber A/T Mundur
Pada kesempatan sama, Davy menjanjikan bahwa Triber varian manual akan masuk proses pengiriman ke konsumen dalam waktu dekat. Mobil disebut sudah sampai diler pada Jumat (15/5/2020) lalu.
Kemudian untuk Triber varian otomatis, masih belum dipastikan kedatangannya karena negara pengekspor, yakni India, sedang mengalami kendala imbas pandemi virus corona alias Covid-19.
"Sampai sekarang kita terus komunikasi dengan pihak India bagaimana mempercepat kehadiran Triber Amt ke sini. Belum fix, tapi kemungkinan produksi akan dilaksanakan pada Agustus. Jadi, bisa dikirim pada akhir Agustus atau September mendatang," ucap Davy.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.