Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Toyota Utamakan Fortuner ketimbang RAV4 buat Indonesia

Kompas.com - 16/05/2020, 08:02 WIB
Dio Dananjaya,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

 

JAKARTA, KOMPAS.com – Di pasar global, Toyota memiliki jajaran produk yang terbilang lengkap hampir di semua segmen. Salah satu model yang meraih penjualan cukup banyak ialah RAV4, yang menempati urutan kedua terlaris setelah Corolla.

Dengan meningkatnya tren penjualan SUV di pasar domestik, RAV4 sebetulnya punya potensi untuk dipasarkan di Indonesia.

Meski begitu, PT Toyota Astra Motor (TAM) rupanya masih menimbang-nimbang dan lebih memprioritaskan model yang sudah lebih dulu hadir di sini.

 Baca juga: Kemenhub Investigasi Pemalsuan Stiker Bus dan Surat Bebas Covid-19

 

“Saya pikir enggak cuma Rav-4, tapi semua produk baru pasti kami pelajari. Produk apa pun kami akan pelajari,” ucap Anton Jimmi Suwandy, Direktur Pemasaran PT TAM, dalam konferensi video, Jumat (15/5/2020).

“Tapi tentu saja yang kami pelajari bukan produk, melainkan masukan dan kebutuhan dari konsumen Indonesia kira-kira seperti apa,” katanya.

Menurut Anton, sebelum bisa menjual produk di Indonesia, pihaknya harus meminta restu lebih dulu dari pihak prinsipal di Jepang.

 Baca juga: Mobil Matik Mogok Saat PSBB, Perhatikan Cara Dorong yang Benar

 

“Setelah dari kebutuhan masyarakat itu, kami bicarakan dengan prinsipal bagaimana dengan produk availibility-nya, apakah itu diproduksi di Indonesia atau mungkin region termasuk Thailand, atau mungkin dibawa dari Jepang,” tutur Anton.

Ia menambahkan, meski model kendaraan baru dipasarkan hanya dalam jumlah yang sedikit, proses studi dan persiapannya memakan waktu yang tidak sebentar.

“Persiapannya cukup banyak. Mulai dari persiapan bengkel hingga mekaniknya, spare part, kami harus persiapkan komunikasi promosinya, pendidikan dari front line kami dan lain-lain. Jadi investasi dari perkenalan satu produk itu cukup besar,” ujar Anton.

Sebetulnya, TAM pernah memasarkan RAV4 di Indonesia, tepatnya dalam ajang Indonesia International Motor Show (IIMS), September 2014 lalu. Tapi, meski tidak melakukan seremonial peluncuran khusus, sepertinya banderol yang ditawarkan kala itu tergolong tinggi dibandingkan kompetitor yang mengisi segmen sejenis.  

Hasilnya, SUV yang laris di pasar Amerika Serikat itu, malah tidak laku di pasar domestik Indonesia.

 Baca juga: Daftar Skutik Keluaran 2019 di Balai Lelang, Mio M3 Mulai Rp 4 Jutaan

 

Anton menambahkan, selain itu juga muncul kekhawatiran apabila produk baru akan memakan produk sekelas yang sudah memiliki penyuka dan permintaan stabil.

“Apalagi kami punya Fortuner di segmen SUV high end, yang sudah diproduksi secara lokal di Indonesia, dan memiliki demand cukup banyak. Tentu saja Fortuner akan lebih mendapat prioritas ketimbang model baru,” katanya.

"Tapi tidak menutup kemungkinan, jadi kalau memang ke depannya produk ini semakin cocok dan sesuai dengan kebutuhan di Indonesia, ya kenapa tidak kami perkenalkan," ucap Anton.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi Akun
Proteksi akunmu dari aktivitas yang tidak kamu lakukan.
199920002001200220032004200520062007200820092010
Data akan digunakan untuk tujuan verifikasi sesuai Kebijakan Data Pribadi KG Media.
Verifikasi Akun Berhasil
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau